TRIBUNNEWS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Baubau (Kadis Perindag), Sulawesi Tenggara (Sulteng), La Ode Ali Hasan, menjadi sorotan usai meneriaki seorang warga sebagai pencuri.
Aksi ini terjadi saat Disperindag Kota Baubau menggelar pasar murah di Lapangan Lembah Hijau, Kota Baubau, Rabu (6/3/2024).
Buntut aksi Hasan, warga bernama Fitriani yang diteriaki sebagai pencuri menangis karena malu.
"Saya bukan pencuri, jangan begitu, jangan teriaki saya begitu. Dia bilang kan saya pencuri, saya sudah kasih uangnya, dia teriaki saya pencuri itu kepala dinas," kata Fitriani di lokasi, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Aksi Hasan meneriaki Fitriani pencuri itu terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.
Lantas, seperti apakah sosok La Ode Ali Hasan?
Hasan saat ini menjabat sebagai Kadis Perindag Kota Baubau.
Jabatan itu diembannya sejak November 2020.
Sebelumnya, Hasan menempati posisi Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Baubau.
Pada Juni 2023 lalu, ia pernah mengikuti seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Kota Baubau.
Kala itu, ia dinyatakan lolos berkas bersama 10 pejabat lainnya.
Baca juga: Fitriani Malu dan Nangis Diteriaki Pencuri Oleh Kadisperindag Baubau Saat Beli Beras di Pasar Murah
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Hasan berkewajiban menyerahkan laporan harta kekayaan setiap tahunnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di laman elhkpn.kpk.go.id, Hasan terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2022.
Pada 31 Desember 2022, Hasan tercatat memiliki kekayaan sebanyak Rp3.591.592.296.
Jumlah itu mengalami penurunan sebesar Rp311.910.479 dibandingkan tahun 2021 lantaran nilai alat transportasi dan mesin, serta kas dan setara kas Hasan menyusut.
Hasan diketahui memiliki enam bangunan yang semuanya terletak di Kota Baubau dengan nilai lebih dari Rp2 miliar.
Tetapi, dua bangunan milik Hasan tercatat berstatus hibah dengan akta.
Ia juga mempunyai dua kendaraan, satu mobil dan dua motor.
Berikut rincian harta kekayaan Hasan:
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 2.800.000.000
- Bangunan Seluas 420 m2 di KAB / KOTA KOTA BAUBAU , HASIL SENDIRI Rp. 1.300.000.000
- Bangunan Seluas 6 m2 di KAB / KOTA KOTA BAUBAU , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000
- Bangunan Seluas 6 m2 di KAB / KOTA KOTA BAUBAU , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000
- Bangunan Seluas 6 m2 di KAB / KOTA KOTA BAUBAU , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000
- Bangunan Seluas 6 m2 di KAB / KOTA KOTA BAUBAU , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 450.000.000
- Bangunan Seluas 6 m2 di KAB / KOTA KOTA BAUBAU , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 450.000.000
Baca juga: Tersinggung Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Baubau Sultra Lempar Bom Molotov ke Ayahnya
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 66.000.000
- MOTOR, HONDA SOLO Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp. 9.000.000
- MOBIL, SUZUKI PICK UP Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp. 45.000.000
- MOTOR, HONDA SM SOLO Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 166.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 559.592.296
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
- Sub Total Rp. 3.591.592.296
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 3.591.592.296
Klarifikasi La Ode Ali Hasan
Terkait aksinya meneriaki warga pencuri saat mengantre beras murah, La Ode Ali Hasan memberikan klarifikasi.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan hal biasa dalam sebuah kerumunan.
Terlebih, menurutnya, pasar murah yang digelar di Lapangan Lembah Hijau, sempat rusuh sesaat karena antusiasme warga.
"Hal biasa terjadi dalam kerumunan orang seperti ini. Karena saat itu kami juga tidak memperhatikan pengambilannya itu."
"Mereka nyelonong begitu saja, tidak bisa kita pastikan karena main nyolong-nyolong begitu saja," ujar Hasan, Rabu siang, dikutip dari TribunnewsSultra.com.
"Sebenarnya bukan (menuduh) pencuri, hanya kebetulan ada yang ambil karena kita tidak perhatikan, sehingga mereka (warga) langsung menyelonong begitu saja, karena berasnya ini bukan berasnya kita tapi bulog."
"Karena banyak orangnya, ada pengambilan tanpa sepengetahuan kami," jelasnya.
Diketahui, aksi Hasan meneriaki warga pencuri ini bermula saat ia tengah membagikan beras murah dalam acara pasar murah.
Fitriani yang sudah menyerahkan uang ke penyelenggara tengah antre untuk mengambil dua karung beras 5 kg.
Akibat perbuatan Hasan, Fitriani sempat menangis dan merasa malu.
Fitriani bahkan sempat menanyakan langsung kepada Hasan apa maksud Kadis Perindah tersebut meneriakinya sebagai pencuri.
“Saya sudah kasih uangnya Rp 100.000 baru saya ambil berasnya 2 (karung) baru diteriaki saya pencuri, maksudnya apa,” katanya sambil menangis.
Hasan kemudian mendekati Fitriani dan meminta maaf.
Ia juga berusaha menenangkan Fitriani agar tak menangis lagi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kadis Perindag Baubau Sebut Teriaki Warga 'Pencuri' Saat Antre Beras Hal Biasa Terjadi Ketika Rusuh
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan, Kompas.com)