TRIBUNNEWS.COM - Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi empat warga Cianjur yang tewas terjebak di dalam sumur akibat menghirup gas beracun metana, Rabu (6/3/2024).
Keempat jenazah dimakamkan di area pekuburan di Kampung Panahegan, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (7/3/2024).
Seorang tokoh masyarakat setempat bernama Suhe (50) mengatakan, para korban dimakamkan secara berdampingan.
"Kalau keterangan dari pihak rumah sakit, keempat warga kami ini meninggal karena keracunan gas. Tapi, jenisnya apa tidak tahu karena pihak keluarga menolak autopsi," kata Suhe, Kamis (7/3/2024).
Suhe menjelaskan, peristiwa ini mengejutkan warga karena kali pertama terjadi di lingkungannya.
Bahkan mayoritas warga setempat juga memakai sumur serupa.
"Kemungkinan ada gas itu karena memang sumurnya ditutup terlalu rapat sehingga tidak ada ventilasi udara," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua RW 02 Desa Gasol, Deni Hamdani, mengungkapkan kejadian tersebut berawal ketika pemilik sumur yaitu Hada (38) hendak membenarkan mesin air yang berada didepan rumahnya.
"Saat itu Hada di atas sumur, namun ketika berusaha membetulkan mesin air, ia diduga menghirup gas beracun dan membuatnya lemas sehingga terjatuh ke dalam sumur," kata Deni kepada wartawan di lokasi kejadian.
Saat itu, warga lainnya yang bernama Jajang sempat melihat Hada dan hendak menolongnya.
Namun, Jajang ikut terjebak ke dalam sumur dengan kedalaman 8 meter tersebut.
Baca juga: 4 Warga Cianjur yang Tewas di Sumur Beracun Berhasil Dievakuasi, Butuh Waktu 8 Jam
"Jajang pun sempat berusaha meminta pertolongan kemudian datang Didin (40). Saat hendak menolong pun Didin malah terjebak, lalu hal serupa pun terjadi menimpa Wahab yang akan menolong Didin," ujar Deni.
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, korban pertama yang berhasil dievakuasi adalah Didin alias Idin pada pukul 17.33 WIB.
Kemudian disusul evakuasi korban lainnya, yakni Wahab, Jajang dan Hada.
"Berselang empat jam, Tim SAR kembali berhasil mengeluarkan jasad Wahab sekitar pukul 20.30 WIB,"
"Lalu selang satu jam korban ketiga atas nama Jajang, dan keempat, yakni Hada berhasil sekitar pukul 21.25 WIB," ucapnya pada wartawan, Rabu (6/2/2024).
Keempat korban langsung dibawa petugas ke RSUD Cianjur dengan menggunakan ambulans.
Supriono mengatakan keempat korban tewas setelah mengihirup gas beracun yang ada di dalam sumur.
"Berdasarkan infromasi yang dapat bahwa sumur tersebut memang sudah lama ditutup dengan beton, sehingga memungkinkan gas di dalam sumur tidak keluar, dan diperkirakan terdapat gas metana didalamnya," ucapnya.
Ia mengatakan berdasarkan alat deteksi, gas beracun yang berada didalam sumur tersebut masih kuat.
Untuk itu, proses evakuasi tidak dapat dilakukan sembarangan.
"Semburan gas metana yang keluar dari dalam cukup kuat. Sehingga, personil harus ekstra hati-hati dengan mengenakan alat bantu pernapasan bertekanan udara atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). Ditambah dengan diameter sumur yang sempit," katanya.
Selain itu Supriono mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan aparat setempat untuk menutup dan mencegah warga disektar berada di sekitar sumur.
"Jadi kita koordinasi dengan unsur TNI-Polri agar meminta warga untuk tidak membuka tutup sumur tersebut, karena dikhawatirkan ada korban lainnya," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Kasus 4 Orang Ditemukan Tewas di Dalam Sumur di Cianjur, Korban Dipastikan Hirup Gas Beracun dan Kompas dengan judul Isak Tangis Iringi Pemakaman 4 Korban Sumur Beracun di Cianjur.
(Tribunnews.com, Widya) (TribunJabar.id, Fauzi Noviandi) (Kompas.com, Firman Taufiqurrahman)