TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG BARAT - Kantor TNBBS Resort Suoh Lampung Barat kini rata dengan tanah usai dibakar warga, diduga karena mereka tidak puas dengan penanganan petugas terhadap konflik harimau dan manusia.
Konflik ini tentunya menjadi ketakutan tersendiri bagi masyarakat terkhusus para petani yang ingin pergi ke kebun, terlebih sudah 2 warga tewas dimangsa harimau.
Satu warga Suoh bernama Fahru mengatakan, masyarakat menggeruduk kantor TNBBS karena ingin meminta kejelasan dan tindak lanjut dari konflik harimau dan manusia.
“Jadi kawan-kawan ini mulai resah karena hari ini bertambah korban lagi. Sehingga kami geruduk kantor Resort Suoh untuk menanyakan kelanjutannya ini mau seperti apa,” ujarnya.
“Ini menjadi problem masyarakat terutama petani. Karena di samping sudah menimbulkan korban, kami petani kopi juga sebentar lagi akan panen,” terusnya.
“Kami takut ketika ingin pergi ke kebun. Dan sampai saat ini tindakannya belum ada yang membuahkan hasil sampai,” sebutnya.
Baca juga: Kemunculan Harimau Kali Ketiga di Pemukiman Kabupaten Siak Riau Resahkan Warga
Diketahui juga, warga menuntut agar harimau tersebut ditangkap hidup atau mati secepatnya, bila dalam lima hari tidak ada hasil maka warga yang bertindak.
Sementara itu, Pembina Satgas Lembah Suoh dan BNS Sugeng Hari Kinaryo Adi juga membuka suara terkait konflik harimau dan manusia ini.
Menurutnya, upaya penangkapan yang dilakukan selama 17 hari ini belum juga membuahkan hasil yang baik.
“Memang belum membuahkan hasil, jadi hanya menambah perangkap menambah perangkap saja,” ujar Sugeng.
“Begitu melihat jejak baru tambah perangkap lagi, namun belum juga ada hasil hanya mencari tapak-tapak harimau saja,” sambungnya.
Ia mengatakan, dirinya sudah menyampaikan pesan ke pihak BKSDA maupun TNBBS terkait masalah yang menyangkut nyawa manusia ini.
“Saya sudah dari beberapa hari lalu juga menyampaikan, soalnya ini sudah berkaitan dengan nyawa dan keselamatan manusia,” kata dia.
“Kalau memang harimau ini nampak ya jangan segan-segan dilakukan upaya yang efektif seperti tambak mati,” tambahnya.