TRIBUNNEWS.COM, - Jalur pantura Demak-Kudus tidak bisa dilalui oleh kendaraan akibat banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Minggu (17/3/2024) dinihari.
Lokasi banjir ini pada beberapa bulan lalu, juga mengalami banjir di Kecamatan Karanganyar.
Warga pun tak menyangka bahwa banjir kembali merendam dengan ketinggian lebih tinggi dari beberapa bulan lalu.
Widya Astuti warga Dukuh Norowito Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak mengakui tak menyangka bahwa rumahnya akan terendam kembali.
Baca juga: Jalan Pantura Demak-Kudus Lumpuh akibat Tanggul Jebol, Pengendara Diimbau Melewati Jalur Alternatif
"Mulai jam 04.00 WIB air sudah mulai naik, rumah sudah setinggi tiga meter. Sudah tenggelam, ini lebih parah dibanding sebelumnya," tuturnya.
Ia mengaku sempat kebingungan untuk mengungsi karena lokasi pengungsian disediakan oleh Pemerintah terlalu jauh baginya.
"Saya sama keluarga kemarin sudah sempat mengungsi di warung sini (tanggulangin) tapi ternyata jebol lagi tanggul sungai wulan jadi naik airnya saya ke kolong jembatan (tanggulangin daerah Kudus) ," ujarnya.
Hal itu dia pilih lantaran akses ke pengungsian di Demak cukup jauh yakni di Kedungwaru Lor dan Gajah. "Kalau ke sana tidak bisa tidak ada aksesnya," pungkasnya. (Rezanda Akbar D/TribunJateng)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jalur Pantura Demak Kembali Terendam Banjir, Warga Sebut Lebih Parah