TRIBUNNEWS.COM - Kabupaten Keerom, Papua, diguncang gempa bumi sebanyak dua kali pada hari ini, Minggu (24/3/2024).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa pertama yang terjadi di Keerom berkekuatan 6.8 Magnitudo.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 03.22 WIB.
Lokasi gempa berada di 4.25 Lintang Selatan, 143.07 Bujur Timur.
Sementara itu, pusat gempa berada di darat 275 km Tenggara Keerom.
Selanjutnya, pada 05.49 WIB, Keerom kembali diguncang gempa susulan.
Kekuatan gempa yang kembali mengguncang Keerom yakni 5.6 Magnitudo.
Lokasi gempa berada di 3.88 Lintang Selatan, 143.069 Bujur Timur.
Pusat gempa berada di 330 km Tenggara Keerom dengan kedalaman 10 km.
"Gempa Mag:5.6, 24-Mar-2024 05:49:53WIB, Lok:3.88LS, 143.69BT (330 km Tenggara KEEROM-PAPUA), Kedlmn:10 Km #BMKG" tulis BMKG di akun X, Minggu (24/3/2024).
BMKG juga telah merilis sejumlah wilayah yang terdampak gempa Keerom dengan magnitudo paling tinggi, 6,8:
Baca juga: Gempa Terjadi Lagi di Keerom Papua, Kekuatan Magnitudo 5.6
III MMI
- Jayapura
- Keerom
II MMI
- Wamena
- Merauke
- Nabire
Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)