News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BMKG Sebut Gempa di Tuban Termasuk Kejadian Luar Biasa, Pakar Singgung Fenomena yang Jarang

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa kembali mengguncang Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang, sore ini, Jumat (22/3/2024) sekira pukul 15:55 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cukup terkejut dengan fenomena gempa yang terjadi di Tuban dan Bawean, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).

Cukup mengejutkan lantaran gempa Bawean terjadi di zona kegempaan rendah (low seismicity).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

"Kami surprise dengan gempa yang terjadi di Bawean. Di kawasan yang tingkat kegempaan rendah. Low seismicity itu tenyata tidak berarti aman dari aktivitas gempa," ujar Daryono.

Tak hanya itu, Daryono juga menyebut ada kejadian luar biasa, yakni gempa magnitudo 5,9 diikuti dengan gempa magnitudo 6,5.

Daryono juga menyebut bahwa pihaknya belum mengungkapkan sesar mana yang mempengaruhi dua gempa berkekuatan signifikan tersebut.

Sesar yang mempengaruhi juga belum terpetakan.

"Yang terjadi di Bawean ini adalah wilayah low seismicity, ini kejadian luar biasa,"

"Saya menilai berdasarkan fakta kondisi tektonik, sejarah, aktivitas, ini adalah sejarah dan sesarnya belum terpetakan secara kredibel. Contohnya, kalau di Lembang, Sesar Cimandiri itu jelas," lanjut Daryono, dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Pakar Geologi ITS Surabaya, Amien Widodo mengatakan, gempa magnitudo 6,5 merupakan peristiwa yang jarang terjadi.

Ia menuturkan, gempat Tuban tersebut dipicu sesar aktif yang ada di laut jawa.

Baca juga: Update Gempa di Jatim, Banyak Rumah di Pulau Bawean Rusak hingga 20 Kecamatan di Tuban Terdampak

Kedalaman yang hanya berada 10 kelimeter pun membuat guncangannya meluas.

"Pemicunya sesar aktif, ke dalamnya sangat dangkal, peristiwa yang jarang terjadi. Yang sering gempa dengan kedalaman sekilar 300 kilometer," ujarnya.

Pergeseran dan tekanan dari dua permukaan laut di Laut Jawa itu menimbulkan skala MMI (Modified Mercally Intensity) III-IV yang membuat dampak yang dirasakan bisa meluas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini