“Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” ucapnya.
Amien menambahkan, gempa tersebut bisa menghasilkan gempa susulan dengan kekuatan yang lebih rendah namun belum diketahui hingga kapan guncangan akan terjadi.
"Pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Tapi gempa susulan itu bisa banyak sekali, bisa berhari hari,"
“Untuk mitigasinya, gempa (Tuban) tersebut perlu dimonitor guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tambahnya.
Diwartakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik juga kini telah berada di Pulau Bawean sejak Sabtu (23/3/2024).
Diketahui, hingga pukul 07.00 WIB tadi, sudah terjadi 150 kali gempa di Pulau Bawean dan yang terparah yakni 6,5 magnitudo.
Mengutip TribunJatim.com, mayoritas rumah warga di Pulau Bawean temboknya ambruk karena gempa.
Sekitar 60-70 persen rumah di Pulau Bawean mengalami kerusakan.
Sukardi selaku Kepala BPBD Gresik mengatakan, pihaknya kini telah mengirim perlengkapan untuk warga yang mengungsi.
Makanan siap saji, terpal, hingga tenda juga sudah dikirim.
"Personel nanti akan mendata lagi secara rinci kebutuhan warga, untuk kita kirim lagi," ujarnya, Sabtu (23/3/2024).
Baca juga: 149 Gempa Terjadi di Bawean hingga Sabtu Pagi, Paling Besar M 6,5
Selain rumah, rumah sakit hingga tempat ibadah juga rusak diguncang gempa.
"Dampaknya kerusakan fisik bangunan rumah kerusakan rumah sakit di Pulau Bawean, masjid ada yang roboh," tukasnya.
Masjid Ambruk
Masjid Jami' Al Muhajirin di Dusun Balikbakgunung, Desa Gunungteguh, Sangkapura, Bawean ambruk diguncang gempa.