TRIBUNNEWS.COM - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) erupsi, Rabu (27/3/2024) dini hari pada pukul 00.13 WIB.
Erupsi Gunung Marapi membuat warga yang tinggal di sekitaran gunung cemas.
Pasalnya, saat erupsi terjadi, warga mendengar suara dentuman dan gemuruh yang keras.
"Cukup kuat getarannya hingga membuat lampu di rumah bergoyang, seperti gempa," kata seorang warga yang tinggal di dekat Gunung Marapi, Adrizal.
Firdaus selaku Wali Nagari Bukik batabuah menuturkan, erupsi mengejutkan warga karena bunyi dentuman yang sangat keras.
"Suaranya sangat kuat dan disertai dengan getaran hingga mengejutkan masyarakat. Binatang di sekitar pun terdengar berisik seperti memberikan pertanda bahwa terjadi bencana," ujarnya, dikutip dari TribunPadang.com.
Sementara itu, erupsi hingga Rabu siang, sudah terjadi tiga kali.
Petugas PFA Marapi, Ahmad Rifandi menuturkan, tinggi kolom abu teramati sekira 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 4.391 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 47 detik," katanya.
Erupsi tersebut, merupan erupsi ketiga yang terjadi sejak dini hari.
TribunPadang.com mewartakan erupsi kedua terjadi pada pukul 08.39 WIB.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Marapi Erupsi Jelang Sahur, Warga Dengar Suara Dentuman Sangat Kencang
Saat ini, status Gunung Marapi di Level III atau Siaga.
Masyarakat tak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah Gunung Marapi dalam radius 4,5 kilometer dair pusat erupsi.
Warga yang bermukim di sekitar Gunung Marapi diimbau untuk mewaspadai potensi bahaya lahar yang terjadi.