TRIBUNNEWS.COM, GRESIK- Sat Binmas Polres Lamongan Ipda Purnomo menjadi viral karena membantu melunasi utang emak-emak di Gresik, Jawa Timur.
Ipda Purnomo membayar utang sebesar Rp 4,5 juta itu setelah mendatangi rumah emak-emak yang sempat viral, lantaran menganiaya penagih utang.
Ia lantas melakukan dialog dengan emak-emak pengutang itu.
Baca juga: Pria di Jakarta Barat Bakar Warung Kelontong Karena Tidak Diberi Utang Beli Rokok
Ipda Purnomo sebenarnya sudah tahu kasus itu sudah dimediasi Polsek Menganti.
Setelah berdialog dengan emak-emak pengutang, Purnomo mengaku sudah bisa memahami persoalannya.
"Saya datang ke sini membantu si ibu yang ditagih utang karena memang dari keluarga kurang mampu. Saya tidak membenarkan kejadian yang berujung kekerasan kemarin. Saya tidak pilih kasih karena ibu yang ditagih dan ibu yang menagih akan sama-sama saya bantu," beber Purnomo.
Bantuan dari Purnomo itu membuat ibu pemilik utang terharu.
Ia mengaku tidak berencana menganiaya penagih utang dari sebuah koperasi waktu itu, sehingga membuat korban mengalami luka berdarah di keningnya.
Purnomo adalah pemilik akun Instagram @Purnomo Polisi Baik yang kerap melakukan aksi sosial.
Selain menjadi anggota Polres Lamongan, Purnomo juga dikenal sebagai conten creator dan influencer yang memiliki jiwa sosial tinggi.
Sementara Purnomo secara langsung melunasi utang si ibu sebesar Rp 4,5 juta ditambah bantuan modal usaha.
"Sisa utang sudah saya lunasi, dan juga saya berikan bantuan modal usaha untuk jualan es, saya sarankan ibu untuk meminta maaf," ujar Purnomo.
Baca juga: Viral Penagih Utang Dilempar Mangkuk oleh Nasabah, Pelaku Disebut Tak Bisa Diajak Bicara Baik-baik
Sedangkan korban kekerasan yang merupakan pegawai koperasi belum bisa ditemui.
Saat Purnomo datang ke Menganti, korban sedang mengambil cuti karena dalam kondisi sakit.
Punya Yayasan
Ipda Purnomo ternyata punya sebuah yayasan yang menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari berbagai daerah.
Yayasan itu bernama Yayasan Berkas Bersinar Abadi, berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, 33 Kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan.
Yayasan tersebut pernah viral, lantaran menampung Caleg gagal di Pemilu 2024.
"Kalau pasien caleg belum ada, tapi ada 5 pihak keluarga menghubungi saya untuk konsultasi," ungkap Ipda Purnomo, kepada SURYA, Jumat (23/2/2024).
Purnomo enggan menyebutkan nama anggota keluarga lima caleg tersebut.
Ia hanya menyebut kalau yang konsultasi itu merupakan caleg yang mengikuti Pileg tingkat DPRD Kabupaten/Kota.
Keluarga lima caleg itu tidak hanya dari Lamongan namun dari kabupaten tetangga yakni, Kabupaten Gresik.
Mereka konsultasi terkait kejiwaan, ada sesuatu yang dikhawatirkan oleh anggota keluarga para caleg tersebut.
Pada prinsipnya, pihaknya siap menampung dan merawat caleg yang membutuhkan bantuannya bila nanti ada pasien caleg gagal.
Baca juga: Tampang Pelaku yang Rampok dan Bunuh Tetangga Sendiri, Beraksi untuk Modal Nikah dan Bayar Utang
Ia akan berupaya penuh untuk merawat dan melakukan treatment penyembuhan dengan pendekatan psikologi.
"Sama halnya pendekatan ikhlas menerima saja, dan diarahkan kegiatan keagamaan agar diberi kelapangan dada," kata Purnomo.
Purnomo yang kini merawat hampir 173 pasien ODGJ mengaku tidak memiliki perlakuan khusus kepada pasien gagal nyaleg.
Tempat penampungan juga dijadikan satu dengan pasien lainya.
"Tidak ada ruang khusus, jadi, satu biar cepat sembuh. Tidak ada perlakuan khusus semua pasien saya layani sepenuh hati," tambahnya.
Menurut pengakuannya, 5 keluarga caleg yang menghubunginya rerata menyebut gejala gangguan yang dialami adalah sulit tidur.
Purnomo khusnudlon, sulit tidur yang dialami caleg itu termasuk bagian dari stres karena masih belum adanya kepastian sang caleg.
Bisa jadi caleg itu sudah memahami petanya jika dirinya tidak bisa lolos ke kursi DPRD.
Baca juga: Viral Emak-emak di Gresik Lempar Mangkuk saat Ditagih Utang, Polisi Datangi Lokasi Kejadian
Purnomo mendoakan semua caleg baik yang lolos maupun yang gagal bisa menerima dengan ikhlas.
"Kembalikan kepada Allah, rencana Allah itu jauh lebih sempurna untuk hambanya," katanya.
Emak-emak berkelahi
Sebelumnya, viral di medsos seorang perempuan menganiaya penagih utang karena tidak terima ditagih.
Video berdurasi 45 detik itu diunggah di Facebook dan memperlihatkan tindak kekerasan di mana petugas penagih itu dijambak, ditarik sampai dikepruk mangkok hingga keningnya berdarah.
Terlihat pula, penagih itu menangis dengan wajah berlumuran darah.
Wanita berkerudung itu hanya bisa menangis dengan memegangi wajahnya, menahan rasa sakit akibat luka di bagian kepala.
Kapolsek Menganti AKP Roni Ismullah membenarkan peristiwa tersebut.
"Itu kejadiannya di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik pada Jumat lalu sekitar pukul 10 pagi," ujar Roni, Rabu (3/4/2024).
Dalam video berdurasi 45 detik itu, tampak seorang wanita berkerudung hitam dari sebuah lembaga koperasi simpan pinjam menagih emak-emak yang memakai daster merah.
Baca juga: Tampang Pelaku yang Rampok dan Bunuh Tetangga Sendiri, Beraksi untuk Modal Nikah dan Bayar Utang
Namun emak-emak tersebut masuk ke dalam rumah meninggalkan wanita dari koperasi tersebut.
Kepada warga sekitar, wanita berhijab itu mengatakan bahwa debiturnya itu tidak bisa diajak bicara secara baik-baik.
"Masalah e gak iso diajak omong, Bu. Wong di kongkon nggolekno Lo gak digolekno.
(Masalahnya tidak bisa diajak bicara, Bu. Disuruh carikan uang untuk mengangsur malah tidak dicarikan)," ucap wanita koperasi kepada salah satu warga sekitar, Rabu (3/4/2024).
Perkataan wanita dari koperasi itu membuat emak-emak tersebut keluar rumah.
Sembari membawa panci berisi air dan mangkok ia hendak menyiramkan air di panci tersebut kepada wajah petugas penagih hutang.
Penulis: Willy Abraham
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Ipda Purnomo yang Lunasi Utang Emak-emak di Gresik Viral Kepruk Penagih Pakai Mangkok
dan
Rekam Jejak Ipda Purnomo yang Lunasi Utang Emak-emak di Gresik, Punya Yayasan Tampung Caleg Gagal