TRIBUNNEWS.COM - Khatib shalat Id di Bantul yang berkhotbah menyinggung Pemilu 2024, Untung Cahyono, menyampaikan permintaan maaf.
Baru-baru ini, beredar video sejumlah jemaah yang meninggalkan lapangan saat khatib masih menyampaikan khotbahnya.
Dalam video viral di medsos, terdengar penggalan isi khotbah sang khatib yang menyinggung tentang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 ini.
Tak lama kemudian, satu per satu jemaah salat Ied ini meninggalkan lokasi.
Lokasi kejadian diketahui berada di lapangan Tamanan Bantul, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (10/4/2024).
Usai kejadian tersebut, khatib shalat Ied yang viral itu menyampaikan penjelasannya.
Untung meminta maaf dan berharap kejadian itu dapat menjadi pembelajaran baginya.
"Kami dengan tegas menyatakan memohon maaf atas apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami," kata Untung di sebuah rumah makan di Banguntapan, Bantul, Sabtu (13/4/2024), dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Untung tak ingin permasalahan berlarut-larut.
"Saya pribadi tentu secara tegas, kami manusia biasa, untuk lebih dewasa supaya kami harus lebih berhati-hati, khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi forumnya itu sangat berbeda, ungkapnya.
Terkait alasan tema yang diangkatnya, Untung mengaku ingin belajar banyak hal.
Baca juga: Viral Jemaah Bubar saat Salat Id di Bantul karena Khotbah Bahas Pemilu Curang, Panitia Minta Maaf
"Ya, saya sebagai sosok Muslim yang harus belajar banyak hal. Kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting karena ajaran Islam sendiri untuk saling mengingatkan," kata Untung.
Bakal Lebih Hati-hati dan Komunikasi dengan Tokoh sebelum Isi Acara
Atas kejadian itu, Untung menegaskan, sebelum mengisi khotbah akan lebih berkomunikasi dengan tokoh setempat.
"Yang tidak kalah penting terakhir ini khususnya bagi saya. ketika berbicara dengan bahan teks. Saya harus sadar bahwa teks harus saya cermati betul sebelum saya bacakan," kata Untung.
Untung pun mengakui, ia belum berkomunikasi dengan tokoh masyarakat setempat sebelum menyampaikan khotbah sholat Id itu.
Namun, Untung mengatakan, ceramah itu sudah dipersiapkan sebelumnya.
Panitia Minta Maaf
Sementara itu, Panitia penyelenggara salat Idulfitri 1445 H di Bantul juga telah menyampaikan permintaan maaf.
Diketahui, Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan mengundang akademisi bernama Untung Cahyono.
Ketua PHBI Tamanan, Sujendro Nugroho, mengatakan kejadian itu baru pertama kali terjadi selama dirinya menjabat sebagai Ketua PHBI.
Dikutip dari TribunJogja.com, Nugroho menilai, semua khotib paham dengan aturan dan batasan materi ceramah saat Idul Fitri.
"Sejak tahun 1987 saya menjadi ketua PHBI tidak pernah minta materi, saya anggap sudah tahu semua (aturan-aturan), dulu tidak ada masalah apa-apa, baru kali ini," katanya, Jumat (12/4/2024).
Apalagi khotib yang bersangkutan pernah dimintai oleh panitia PHBI untuk mengisi ceramah salat id, dan saat itu materi ceramahnya hanya membahas puasa.
Baca juga: Ini Sosok dan Pendidikan Khatib yang Khotbahnya Singgung Pemilu Curang hingga Bikin Jemaah Pergi
Nugroho pun merasa sang khotib akan khotbah dengan aturan yang berlaku.
Sehingga, ia tak mengonfirmasi terkait materi yang akan disampaikan oleh khotib.
Terlebih Nugroho mengatakan, pihaknya juga disibukan kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut Lebaran.
Terkait keadaan di lapangan, Sujendro menyebut tidak semua jamaah pergi meninggalkan lokasi.
Ia memperkirakan, sekitar 25 persen jamaah yang pulang lebih dahulu setelah mendengar ceramah itu.
Setelah kejadian, Sujendro Nugroho menyebut, pihaknya telah menghubungi yang bersangkutan dan memberikan imbauan agar tak menyampaikan ceramah bermuatan politik.
Ia juga telah mengklarifikasi masalah tersebut, kepada Kemenag Bantul.
Respons Humas dan Protokol UAD
Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha, turut memberikan klarifikasi usai viral video ceramah singgung Pemilu 2024.
Sebagaimana diketahui, sang khatib sholat Ied yang memberikan khotbah di Bantul ini kabarnya pernah menjadi dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Merespons hal tersebut, Ariadi mengatakan, pihak kampus telah menerima berbagai pesan melalui media sosial terkait video yang beredar.
“Dalam beberapa postingan yang beredar di media sosial, terdapat komentar-komentar yang mencatut nama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai institusi yang terkait dengan Dr. Untung Cahyono, M.Hum,” katanya dalam keterangannya, dikutip Tribunnews.com dari Tribun Jogja, Minggu (14/4/2024).
Dijelaskan Ariadi, Untung Cahyono memang pernah menjadi bagian dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Dosen Tamu atau Dosen Tidak Tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada tahun 2022.
Namun, Ariadi mengatakan, yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Sementara, terkait isi materi ceramah yang disampaikan Untung disebut tidak ada kaitannya dengan UAD sebagai institusi yang pernah menjadi tempat Untung bekerja.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul VIRAL Video Khotbah Idulfitri 1445 H Bernuansa Politik di Tamanan Bantul, Panitia Minta Maaf
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJogja.com/Santo Ari, Kompas.com)