TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Aparat keamanan TNI-Polri berhasil merebut Distrik Homeyo, Intan Jaya dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) lewat operasi cepat selama 20 menit.
Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon mengungkap detik-detik pasukan TNI-Polri berhasil merebut Distrik Homeyo dari kelompok OPM.
Penindakan yang dilakukan apparat TNI-Polri berawal saat kelompok OPM melakukan aksi brutal dengan melakukan tembakan ke kompleks Polsek Distrik Homeyo pada 30 April 2024.
Akibat aksi brutal kelompok OPM tersebut, seorang remaja tidak bersalah dan tidak berdosa atas nama Alexander tewas ditembak kelompok OPM tersebut.
Tak berhenti di sana, kelompok OPM terus melakukan aksi-aksi sporadis dengan membakar Gedung sekolah dan empat rumah warga di Distrik Homeyo.
Baca juga: Rebut Distrik Homeyo, Pasukan TNI Polri Evakuasi Jenazah Korban Penembakan OPM
Pada 2 Mei 2024 malam, aparat TNI-Polri mendapatkan informasi bahwa kelompok OPM hendak membumihanguskan Distrik Homeyo.
"Namun kesigapan dari apparat keamanan dalam hal ini Koramil dan Polsek Distrik Homeyo bersama masyarakat berhasil mencegah upaya-upaya brutal dari kelompok OPM tersebut," kata Letjen TNI Richard Tampubolon dalam keterangan yang diterima, Sabtu (4/5/2024).
Mencermati situasi tersebut Panglima Kogabwilhan III memerintahkan Panglima Komando Operasi Habema Brigjen TNI Lucky Avianto segera membuat rencana operasi dan perebutan cepat untuk mengembalikan situasi keamanan di Distrik Homeyo.
Baca juga: Pasukan TNI Beserta Polri Gerak Cepat Rebut Distrik Homeyo Intan Jaya Setelah Tiga Hari Diteror OPM
Satu cara yang bisa lakukan TNI-Polri untuk menguasai Kembali Distrik Homeyo melalui jalur Udara. Hal tersebut dikarenakan satu-satunya rute darat untuk menjangkau Distrik Homeyo terputus karena jembatan rusak.
Selanjutnya, pada 3 Mei 2024 aparat gabungan TNI-Polri yang melibatkan satuan jajaran Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema dan Satgas Nanggala Kopassus Damai Cartenz, serta personel Puspenerbad, TNI Angkatan Udara, serta Polri di bawah koordinasi Kogabwilhan III bergerak.
TNI-Polri membentuk tim kecil berasal dari Satgas Nanggala Kopassus untuk melakukan operasi perebutan cepat.
Tim kecil tersebut pun dalam waktu 20 menit berhasil menduduki Distrik Homeyo mekipun pada saat akan mendarat, tim kecil tersebut mendapat serangan berupa tembakan dari kelompok OPM yang memang sudah menguasai medan sekitar.
"Dalam Waktu 20 menit (lokasi) airstrik dikuasai dan segera melakukan backup perkuatan pada Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo," katanya.
Setelah berhasil menguasi Distrik Homeyo, apparat TNI-Polri terus berupaya mengembalikan situasi keamanan.
Hingga pada Sabtu pagi tadi helicopter TNI berhasi mengevakuasi jenazah Alexander dari Distrik Homeyo ke Timika.
Menurut Letjen Richard, TNI Polri akan terus melakukan pengejaran dan penindakan tegas terukur terhadap kelompok-kelompok bersenjata OPM yang telah melakukan aksi brutal dan biadab yang mengakibatkan masyarakat ketakutan. Bahkan membuat sebagian masyarakat berkeinginan untuk mengungsi.
"Situasi hari ini sudah kembali beangsur pulih dan mohon doanya untuk prajurit yang bertugas di lapangan. Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi," katanya.