TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gambar rombongan kepala desa se-Kabupaten Bone sedang berada di tempat hiburan malam di Makassar viral di media sosial.
Rombongan kepala desa di Bone itu disambut dengan ucapan 'Selamat Datang' di Liquid Makassar.
Di layar belakang panggung tertulis ' Welcome Rombongan Kepala Desa Bone # From Revan & Adrian'.
Terlihat dua wanita berbusana minim sedang bergoyang di atas panggung.
Pengunggah khawatir para kepala desa dugem dengan menggunakan Dana Desa.
Dalam gambar juga terdapat caption pengunggah ' cieee rombongan kepala desa dari dugem. Semoga bukan anggaran desa dipake pak'.
Baca juga: Akhir Drama Video Bocah Kelaparan di Bogor, Kades Tak jadi Laporkan Perekam, Gibran Dapat Bantuan
Hanya saja dalam gambar tak dijelaskan kapan terjadi.
Hingga berita ini diturukan belum ada konfirmasi dari pihak kepala desa dan pemerintah desa Bone.
Ketua Apdesi Kabupaten Bone, Andi Mappakaya Amier mengatakan tidak mengetahui perihal kejadian tersebut.
"Tidak tau juga saya mengenai itu potongan gambar betul atau tidak.
Tapi memang sebagian kepala desa ada di Makassar untuk mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta PT Putri Dewani Mandiri" ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Timur, Jumat (10/5/2024)
Saat dikonfirmasi mengenai jumlah kepala Desa yang hadir dalam bimbingan teknis tersebut ia mengungkapkan tidak mengetahui jumlah pastinya.
"Tidak kutau juga berapa jumlah pastinya, karena saya juga tidak ikut dikegiatannya.
Saya sudah 2 bulan di Makassar di Rumah Sakit tapi yang jelas banyak yang ke sana" ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Andi Gunadil Ukra mengatakan tidak mengetahui secara pasti kejadian itu.
"Kalau untuk yang dugem saya juga tidak tau pasti, betul atau tidaknya itu.
Belum ada laporan. Tapi kalau untuk bimtek, iyya hampir sebagian kepala Desa di Bone mengikuti kegiatan tersebut yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta PT Putri Dewani Mandiri" ujarnya.
Ia memastikan Kepala Desa yang mengikuti bimtek di Makassar tidak menggunakan anggaran Desa atau Kabupaten.
"Mereka yang fasilitasi kades ke Makassar untuk mengikuti Bimtek. Dan mereka memang bersurat dimasing-masing Desa. Kalau untuk jumlah pastinya saya juga tidak tau tapi banyak mungkin ratusan" ujarnya.
Diduga Dilakukan Usai Seorang Kades Meninggal Dunia
Diduga, rombongan kades itu datang ke Liquid Hotel Claro Makassar beredar setelah Kepala Desa Kajaolaliddong, Kecamatan Barebbo, Muhammad Rusli meninggal dunia, Kamis (9/5/2024).
Kepala desa ini ditemukan meninggal dunia di kamar hotel Jl Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar.
"Sudah tiga periode jadi kepala desa Kajaolalido," ucap salah satu kerabat almarhum yang dihampiri.
Pantau di lobby hotel, ambulans RSUD Labuang baji telah disiapkan untuk mengangkut jenazah almarhum ke rumah duka.
Selain itu, juga terdapat personel Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar.
Personel Polsek Rappocini tampak juga berada di lokasi.
Dari rekaman video yang beredar, Rusli ditemukan meninggal dunia di atas kasur.
Sejumlah kerabat almarhum tampak hadir dalam rekaman video yang beredar.
Baca juga: Sikap Tak Terpuji Marcus Rashford, Malam Asyik Dugem, Paginya Izin Absen Latihan Manchester United
Mayat Rusli dibawa ke rumah duka di desa Kajaolaliddong, Kamis (9/5/2024) malam.
Mayat Rusli dibawa dari hotel Jl Andi Djemma, Makassar, menunju rumah duka Kabupaten Bone, menggunakan mobil jenasah RSUD Labuang Baji.
Sejumlah keluarga dan kerabat tampak mengantar jasad dari kamar hotel hingga ke mobil mayat.
Suasana haru menyelimuti saat jasad dimasukkan ke dalam mobil.
Kepala Desa Melle, Kabupaten Bone H Hasyim, mengatakan Rusli dan dirinya hadir di hotel dalam rangka mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar dari tanggal 8-10 Mei.
H Hasyim mengaku tidak mengetahui persis penyakit yang diderita tenan sejawatnya itu.
"Kita tidak tahu sakitnya, tapi agak hitam semua tangannya saya lihat tadi," ucap Hasyim.
Menurut Hasyim, sosok Rusli cukup disayangi oleh masyarakatnya karena dedikasi yang baik sebagai kepala desa.
Hal itu dikuatkan dengan terpilih Rusli sebagai Kepala Desa Kajaolalido selama tiga periode.
"Almarhum ini tiga periode juga sama saya, tiga periode juga," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Rusli, Kepala Desa Kajaolalido, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, meninggal dunia, Kamis (9/5/2024).
Kepala desa ini ditemukan meninggal dunia di kamar hotel Jl Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar.
"Sudah tiga periode jadi kepala desa Kajaolalido," ucap salah satu kerabat almarhum yang dihampiri.
Pantau di lobby hotel, ambulans RSUD Labuang baji telah disiapkan untuk mengangkut jenazah almarhum ke rumah duka.
Selain itu, juga terdapat personel Dokpol Biddokkes Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar.
Personel Polsek Rappocini tampak juga berada di lokasi.
Dari rekaman video yang beredar, Rusli ditemukan meninggal dunia di atas kasur.
Sejumlah kerabat almarhum tampak hadir dalam rekaman video yang beredar.
Kelelelahan
Rusli diduga meninggal akibat kelelahan usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek) bersama seluruh kades.
"Korban atas nama Muhammad Rusli. Umur sekitar 54 tahun. Pekerjaan Kepala Desa Kajaolalido, Kecamatan Barobbo, Kabupaten Bone," kata Kapolsek Rappocini AKP Mustari Alam, Jumat (10/5/2024).
Mustari mengatakan, mayat Rusli ditemukan di salah satu kamar hotel pada Kamis (9/5) sekitar 16.00 Wita.
Dia menyebut, Rusli sedang mengikuti acara yang dihadiri oleh seluruh kepala desa dari Kabupaten Bone di hotel tersebut.
"Iya ikut kegiatan Bimtek (bersama seluruh kades dari Bone). Beliau, jadi pada hari Kamis tanggal 9 Mei 2024 sekitar pukul 16.00 Wita ditemukan mayat di kamar 8012 Hotel Four Points," bebernya.
Dia menjelaskan, Rusli diduga meninggal dunia akibat kelelahan.
Sebab, saat olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan dari tim Dokpol tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami oleh korban.
"Dari hasil pemeriksaan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan diduga meninggal akibat kelelahan," kata dia.
Mustari menyebut pihaknya sempat meminta izin kepada pihak keluarga untuk visum dan autopsi terhadap jasad korban.
Namun, pihak keluarga menolak dan meminta agar mayat korban dipulangkan ke kampung halaman di Bone.
"Sehingga dari pihak saya sebagai Kapolsek berkoordinasi dengan keluarga untuk melakukan visum dan autopsi. Tapi dari pihak keluarga menolak untuk visum dan autopsi. Keluarga korban meminta untuk dipulangkan," kata dia. (tribun timur/Wahdaniar/ansar)