News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Foto Bocah SD dengan Tinggi Dua Meter, Ini Penjelasan Dokter dari Sisi Medis

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah SD bernama Sagil Muhammad Rizki (12 tahun) bersama teman seusianya dan orang dewasa. Sagil memiliki tinggi 2 meter.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini ramai di media sosial foto Sagil Muhammad Rizki, bocah di Kabupaten Kerinci, Jambi, yang memiliki tinggi badan mencapai dua meter.

Diketahui usia Sagil baru genap 12 tahun dan masih duduk di bangku kelas 6 SD. 

Namun, tingginya sudah melebihi tinggi umum orang dewasa di Indonesia.

Lewat foto-foto yang beredar di media sosial, Sagil tampak memiliki tinggi yang jauh berbeda dengan teman sebayanya. 

Lantas bagaimana penjelasannya menurut dunia medis? 

Konsultan tulang belakang Eka Hospital BSD, Dr. dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine memberi penjelasan. 

Menurutnya ada dua faktor penyebab kenapa kasus ini bisa muncul.  Pertama, adanya faktor hormonal.

"Hormonal pertumbuhan kebanyakan (berlebihan). Sehingga bisa lebih tinggi atau besar," katanya. 

Kedua, faktor genetik atau turunan, misalnya ibu atau ayah memiliki postur tubuh yang tinggi. 

Lebih lanjut, dr. Phedy menjelaskan tidak masalah jika postur tinggi disebabkan oleh faktor genetik. 

Baca juga: Bocah Kelas 6 SD di Kerinci Jambi Tingginya 2 Meter: Begini Ternyata Pola Makan Sagil 

"Tapi kalau kelainan hormon yang berlebihan bisa jadi masalah," imbuhnya. 

Itu karena pertumbuhan hormon yang tidak normal bisa menyebabkan pertumbuhan organ di dalam tubuh terganggu. 

Selain itu, perkembangan hormonal yang abnormal bisa menyebabkan kanker.

"Organ dalam terganggu, bisa jadi kanker karena semua tumbuh berlebihan," tambahnya. 

Oleh karena itu, mereka yang memiliki kelainan hormon dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan. 

Dengan demikian, dapat diketahui penanganan apa yang tepat diberikan pada anak tersebut. 

"Dicek dulu untuk memeriksa kondisi hormonnya, atau cek dulu ke anak," kata Phedy. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini