TRIBUNNEWS.COM, TANAH DATAR - Hingga Senin (20/5/2024), sebanyak 10 korban banjir bandang dan lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat belum ditemukan.
Berdasarkan informasi dari anggota BPBD Tanah Datar, Febby, sepuluh korban tersebut sebagian besar berasal dari Nagari Limo Kaum berjumlah 4 orang dan juga X Koto empat orang.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Tanah Datar Sumatera Barat, Korban Tewas Jadi 13 Orang
Dua korban lainnya berasal dari Rambatan dan Pariangan.
Berikut nama 10 korban banjir bandang dan lahar dingin di Tanah Datar yang masih dicari:
- Rusdi (Lima Kaum)
- Fauzia (Limo Kaum)
- Ahmad Ghavid (Limo Kaum)
- Ummi Raisa (Limo Kaum)
- Yusuf (X Koto)
- Aranda (X Koto)
- Dasril (X Koto)
- Mak En (X Koto)
- Aira (Rambatan)
- Baherma (Pariangan)
Untuk proses pencarian 10 korban hilang, petugas memperluas wilayah sampai ke Kabupaten Sijunjung.
Pencarian di Sijunjung dibantu langsung oleh tim BPBD setempat bersama tim gabungan dari Tanah Datar.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengatakan pada pencarian kali ini, tim gabungan memperpanjang dan memperluas jarak pencarian.
"Pencarian di Sijunjung ini lebih ekstrem dari pencarian sebelumnya, karena medannya sungai arus deras," ujarnya.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi: Jalur Kabupaten Agam-Tanah Datar Tidak Dapat Dilalui
Salam menyiasati pencarian di arus deras ini, tim gabungan melakukan pencarian dengan dua metode yakni rafting dan penyisiran aliran sungai.
Dalam metode rafting tim menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai.
"Drone thermal juga kita gunakan di sana untuk membantu efektifitas pencarian," ujarnya.
Ia meminta agar masyarakat Tanah Datar selalu berikhtiar, supaya keluarga atau sanak yang hilang bisa segera ditemukan.
"Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin, semoga semua korban bisa lekas ditemukan," tuturnya.
Terkendala Cuaca
Sementara itu Kepala Basarnas Marsdya TNI Kusworo mengaku sudah mengerahkan anjing pelacak untuk memaksimalkan pencarian 10 korban hilang di Tanah Datar.
Kusworo menyebut, saat ini pihaknya sudah berusaha seoptimal mungkin untuk menemukan korban yang masih hilang.
"Dalam pencarian kita sudah ada anjing pelacak serta melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai," ujar Kusworo saat mengunjungi posko utama Tanah Datar, Senin (20/5/2024).
Ia menilai pencarian korban di Tanah Datar memang harus dilakukan secara spesifik mengingat adanya korban yang ditemui di jarak 90 kilometer.
Jarak yang cukup jauh itu, menurut Kusworo jadi petunjuk untuk terus melakukan penyisiran dari petunjuk penemuan korban sebelumnya.
Kendati demikian, Kusworo menilai SAR dan tim SAR gabungan mengalami sedikit kendala dalam pencarian karena kondisi cuaca hujan.
"Curah hujan yang cukup tinggi menjadi kendala dan ancaman tim di lapangan. Jadi memang sangat perlu berhati-hati dan mengutarakan keselamatan diri," terangnya.
Kusworo mengaku seluruh kemampuan terbaik dari SAR sudah dikerahkan selama pencarian berlangsung.
Setiap hari pihaknya juga melakukan perencanaan dan evaluasi setiap akan dan setelah melakukan pencarian.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul 10 Nama Korban Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Tanah Datar Sumbar yang Belum Ditemukan