News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bus Rombongan Pelajar Kecelakaan Lagi, Masuk Jurang Sedalam 6 Meter, Study Tour Terancam Ditiadakan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus membawa pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pesisir Barat Lampung untuk kegiatan study tour jatuh ke jurang sedalam 6 meter di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Sedayu Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Rabu (22/5/2024) pukul 01.30 WIB.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan bus yang membawa pelajar kembali terjadi setelah kasus di Ciater, Subang, Jawa Barat, beberapa waktu yang menewaskan 11 orang.

Kali ini terjadi di Lampung, di mana bus membawa siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pesisir Barat Lampung untuk kegiatan study tour.

Bus tersebut jatuh ke jurang sedalam 6 meter di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Pekon Sedayu Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Rabu (22/5/2024) pukul 01.30 WIB.

Kasi Pendidikan Islam pada Kemenag Pesisir Barat, Ahmad Khotob saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

Baca juga: Jelang Libur Panjang Hari Waisak, Kemenhub Bakal Cek Kelaikan Bus Pariwisata

"Informasinya begitu kejadiannya semalam sekitar pukul 00.30 WIB, tapi untuk perkembangannya kita menunggu informasi lebih lanjut," katanya dikutip dari TribunLampung, Rabu (22/5/2024).

Plt.Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Barat Suryadi melalui Sekretaris Rully Hanafi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tanggamus.

"Kita langsung berkoordinasi dengan Dinkes Tanggamus dan lintas sektor terkait evakuasi serta upaya P3K terhadap korban serta penanganan pertolongan tingkat lanjutan," katanya.

Pihaknya juga langsung menuju lokasi kejadian serta melakukan pendampingan upaya penanganan korban.

Menurutnya, jumlah keseluruhan penumpang yang ada di dalam bus yang membawa murid MIN 1 Pesisir Barat untuk study tour ke Bandar Lampung itu sebanyak 42 orang.

Adapun rincian penumpang tersebut yakni terdiri dari 29 anak murid dan 13 guru pendamping.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,"ucapnya.

Data Korban

Sementara itu untuk korban yang mengalami luka berat sebanyak 5 orang dan luka sedang delapan orang serta luka ringan sebanyak 29 orang.

Para korban yang telah dirujuk ke Rumah Sakit yakni terdiri dari dua anak murid bernama Yoga (12) dan Dede (12) serta dua orang guru pendamping bernama Muklis (55) dan Yumarti (30) serta sopir bus bernama Moris (53).

Sedangkan satu murid bernama Dafa (11) juga direncanakan akan dirujuk ke RS, namun sedang menunggu keluarga korban terlebih dahulu.

Dua korban bus study tour masuk jurang di Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Tanggamus, Lampung harus segera operasi.

Dokter RSUD Batin Mangungan Kecamatan Kota Agung Risdianto mengungkapkan, kedua korban harus dioperasi lantaran mengalami patah tulang.

"Segera dilakukan tindakan operasi," ucapnya.

Rencananya, para korban akan dilarikan ke rumah sakit yang berada di Kabupaten Pringsewu atau Kota Bandar Lampung.

Dirinya mengaku, pihaknya telah melakukan konsultasi kepada dokter spesialis terkait proses rujuk dua pasien tersebut.

Lanjut dia, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan untuk melakukan rujukan ke dua korban Lakalantas di Jalinbar Tanggamus tersebut.

"Saat ini memang sudah kita konsultasikan ke spesialis dan memang harus dirujuk tapi belum kami lakukan karena masih menunggu," ujarnya.

Kronologi

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun peristiwa nahas tersebut berawal ketika bus pariwisata dari Krui hendak menuju Bandar Lampung.

Namun sesampainya di lokasi sekira pukul 01.30 WIB dengan kondisi jalan menikung dan menurun kendaraan tersebut diduga mengalami gagal fungsi pengereman (rem blong).

Akibatnya kendaraan itu tidak bisa menikung dengan sempurna sehingga terperosok ke dalam jurang.

Kegiatan Study Tour Diminta untuk Ditunda

Menyikapi jatuhnya bus yang membawa pelajar ke jurang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat mengeluarkan surat imbauan agar satuan pendidikan melakukan penundaan kegiatan study tour bagi peserta didik.

Imbauan tersebut tertuang dalam surat nomor 400.3.11/1457/IV.01/2024 tentang penundaan kegiatan study tour bagi peserta didik yang ditujukan kepada kepala satuan pendidikan tertanggal 22 Mei 2024.

Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Dinas Pendidikan Pesisir Barat, Marnentinus itu disebut agar satuan pendidikan Paud, TK,SD,SMP agar melakukan penundaan study Tour hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Dengan adanya kecelakaan study tour di Kabupaten Pesisir Barat khususnya, maka kami mengimbau satuan pendidikan agar menunda pelaksanaan study tour sampai batas waktu yang tidak ditentukan," Tulis surat edaran tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Kecelakaan Bus di Subang Diusut Tuntas: Jangan Hanya Sopir yang Tanggung Jawab

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Barat Lampung akan mengevaluasi kegiatan study tour,, imbas kecelakaan bus yang menimpa rombongan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pesisir Barat di Pekon Sedayu Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

"Tentu kita akan mengevaluasi kegiatan study tour ini, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dan kita akan mencari formula yang baik demi kebaikan madrasah ke depannya," ucap Kasi Pendidikan Islam Kemenag Pesisir Barat, Ahmad Khotob.

Ia mengaku, sebelumnya pihaknya juga telah mengimbau madrasah agar tidak melaksanakan kegiatan study tour, sama seperti imbauan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan.

Namun, imbauan tersebut baru sebatas lisan tidak secara tertulis.

"Kalau secara tertulis memang belum, tapi kalau secara lisan memang sudah kita wanti-wanti agar tidak melaksanakan kegiatan study tour,"ucapnya.

Kendati demikian, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa kegiatan study tour ini merupakan bagian dari tradisi, sehingga pihak sekolahpun meyakinkan kegiatan tersebut bisa di pertanggung jawabkan.

Selain itu, kegiatan study tour ini juga sebelum dilaksanakan melibatkan persetujuan dari orang tua murid.

"Tapi kembali lagi ini adalah musibah yang kita semua tidak ada yang menghendaki ini terjadi,"imbuhnya.

Namun yang pasti atas kejadian ini Kemenag Pesisir Barat akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Menurutnya, prosedur yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam melakukan study tour itu hanya sebatas pemberitahuan.

Tidak ada permintaan izin untuk melaksanakan study tour tersebut ke Kemenag Pesisir Barat.

"Karena kalau minta izin pasti tidak akan kita izinkan dalam situasi seperti ini, tapi lagi-lagi ini adalah sebuah musibah yang tidak ada yang menginginkannya," imbuhnya.

Tidak menutup kemungkinan atas kejadian ini kegiatan study tour kedepannya akan ditiadakan.

"Kita menunggu evaluasi dari Kanwil karena ini bukan hanya menyangkut Pesisir Barat saja, tapi madrasah pada umumnya langkah apa yang akan diambil, apakah kegiatan study tour ini akan di stop atau seperti apa,"kata dia.

"Tapi untuk tingkatan Pesisir Barat tetap akan kita lakukan evaluasi dan akan kita laporkan hasilnya ke Kanwil," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini