TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pusat Studi Halal UIN Raden Mas Said Surakarta bersama Bank Indonesia (BI) berkolaborasi mengerahkan para Pendamping Proses Produk Halal (P3H) se-Solo Raya dalam menyukseskan target pemerintah di tahun 2024 ini terkait kewajiban sertifikasi halal yang akan diberlakukan mulai 18 Oktober 2024.
Kegiatan ini menyasar lebih kurang 26 pelaku usaha di Solo Square Mall untuk menjadikan pusat perbelanjaan tersebut sebagai Zona KHAS pertama di Indonesia.
Dalam rangkaian kegiatan ini, pihak BI yang diwakilkan Joko Purnomo menjelaskan bahwa Zona KHAS di Solo Square Mall ini diinisiasi oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) agar menjadi contoh bagi pusat perbelanjaan lain dalam akselerasi sertifikasi halal 2024.
“Untuk menjadi Zona KHAS, Solo Square Mall ini harus memperoleh minimal 90 persen pelaku usaha sudah memiliki sertifikat aman pangan dan 75% pelaku usaha memiliki sertifikat halal untuk meningkatkan kualitas produk dan keyakinan konsumen.”
“Targetnya adalah sertifikat halal bisa diselesaikan pada bulan Agustus 2024 dan KNEKS memiliki ketua harian komite keuangan pusat,” kata Joko di depan 26 perwakilan pelaku usaha di Solo Square Mall, Rabu (22/05/2024).
Tidak hanya sosialisasi sertifikasi halal yang disampaikan, tetapi juga ajakan untuk mengolah makanan yang baik, sehingga menghasilkan pangan yang sehat dan diharapkan industri makanan olahan di Indonesia dapat terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen.
“Kunci utama untuk menyiapkan pangan aman adalah dengan menerapkan keamanan pangan, yaitu beli, simpan, siapkan, sajikan pangan secara aman, dan bersih selalu,” kata Anom Yuliansyah, S. Farm, Apt Dinas Kesehatan Bidang Farmamin Kota Surakarta.
Merespon hal tersebut, para pelaku usaha menyambut baik dan mengajukan permohonan sertifikat halal secara antusias dengan dibantu para P3H di bawah binaan LP3H UIN Raden Mas Said Surakarta yang turut ke lapangan.
Teguh Widi Setyahadi, S.Psi selaku Koordinator Konsultan PLUT KUMKN Kota Surakarta menambahkan, sosialisasi perihal lembaga Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang melakukan pembinaan dan pendampingan kepada sahabat UKM untuk mampu naik kelas.
Dengan ini, Teguh mengharapkan PLUT dapat memberikan jasa layanan yang komprehensif dan terpadu bagi pengembangan usaha Koperasi dan UMKM.(*)