Menurut pemeriksaan, kadar alkohol pada jasad Devi, Rumah Sakit Polri Kramatjati menyatakan negatif.
Namun, saat dilakukan screening narkotika dan zat adiktif lainnya, urine mayat tersebut positif narkoba.
Sementara itu, seorang warga sekitar mengatakan, Devi merupakan orang yang terkenal karena kasus hukumnya.
Dikatakannya, Devi kerap keluar masuk penjara karena kasus narkoba.
"Dia mah sering, udah keluar masuk (penjara)," kata wanita yang tak mau disebutkan namanya, dilansir TribunTangerang.com.
Sebelum ditemukan tewas, rumah Devi juga sempat digeledah oleh polisi.
"Dateng sampai digeledah," ujarnya.
Kronologi Temuan Mayat Dalam Toren
Mayat Devi ditemukan pertama kali oleh pemilik toren air, Sutrisno (46) setelah ia dan sang mertua, Abu Suud (60), mengecek toren yang berada di belakang rumah.
Pasalnya, selama dua hari, air dari toren beraroma tak sedap, mengeluarkan busa, bahkan bau bangkai.
Awalnya, ia menduga aroma tak sedap itu berasal dari cicak mati. Sebab, sebelumnya, air di rumah Sutrisno sempat terasa bau karena ada bangkai cicak di dalam toren.
Baca juga: Nasib Pemilik Toren Tempat Devoy Tewas Membusuk, Sempat Pakai Air untuk Mandi, Kini Disarankan ke RS
Sementara terkait air rumahnya berwarna keruh, Sutrisno menduga itu karena memasuki musim panas.
Namun, setelah dua hari didiamkan, air menjadi terasa sangat licin.
Mertua Sutrisno, Abu Suud lantas mengecek ke dalam toren berwarna oranye tersebut.
"Awalnya mula curiga air bau, berbusa, yang pasti bau banget, pagi, siang disuruh nengokin toren," ucapnya, dilansir Kompas.com.
Setelah dicek, Sutrisno justru mendapati mayat manusia di dalam toren tersebut. Ia pun bergegas melaporkan temuan itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Devi Karmawan, Pria yang Tewas dalam Toren Air di Pondok Aren Ternyata DPO Kasus Narkoba
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)