Nurul menyatakan pelaku berinisial MA dendam terhadap anaknya karena masalah kerja kelompok.
"Kalau kata anak saya, dipukuli karena kerja kelompok. Ada tugas kelompok buat keripik pare itu."
"Sehari sebelum dipukuli itu, sama anak saya si pelaku ini disuruh ngeprint kayak cara membuatnya, tidak mau. Dia marah-marah," tukasnya.
MA juga pernah menganiaya korban saat berada di sekolah.
Baca juga: Kesaksian Saudara Kembar Siswa SMP di Batu, Korban Dianiya 5 Orang dan Direkam, Tewas di Rumah Sakit
"Adiknya dulu pernah laporan ke saya kalau pelaku ini pernah nendang kakaknya. Persoalannya apa gak tahu."
"Makanya saya larang jangan berteman dengan pelaku,” pungkasnya.
Sosok MA
Para pelaku ada yang teman satu sekolah korban, ada juga yang teman satu desa.
Nenek korban, Tutik, mengatakan MA sudah dua kali menganiaya cucunya.
“Sebelumnya waktu baru masuk SMP itu sudah pernah dipukul juga. Terus saya kasih tahu cucu saya agar tidak bermain dan berteman dengan dia (MA) karena nakal, daripada saya usir."
"Setelah dikasih tahu, si MA ini sudah tidak pernah ke sini,” ungkapnya, Jumat (31/5/2024).
MA merupakan teman sekelas korban yang rumahnya cukup dekat dengan rumah korban.
Baca juga: Peran 5 Remaja yang Tewaskan Siswa SMP di Kota Batu, Ada yang Memvideo
Meski tinggal di desa yang sama, korban baru mengenal MA saat duduk di bangku SMP.
“Rumahnya dekat sini tapi tidak berteman akrab. Hanya biasa saja. Temenan baru SMP itu,” lanjutnya.
Sementara itu, teman korban, M (12), mengatakan MA merupakan siswa yang sering mengajak berkelahi siswa lain.