Laporan Wartawan Tribun Jabar Aldi M Perdana
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Raffha Al-Ayyubi Adhinegoro (20) meninggal saat mengikuti Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (UKM KSR PMI) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Minggu (9/6/2024).
Kegiatan diklatsar dilaksanakan di Gunung Cakrabuana, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Raffha merupakan mahasiswa Teknik Sipil Unsil angkatan 2023.
"Dari pemeriksaan (yang dilakukan) dokter kemarin, memang tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasaan. Itu juga dikuatkan dari pernyataan saksi-saksi yang sudah kami periksa," ucap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal, kepada Tribun, Senin (10/6/2024).
Fetrizal mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, Raffha sempat meminta istirahat beberapa kali saat kejadian.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Siliwangi Asal Bekasi Tewas Saat Diklatsar di Gunung Cakrabuana Tasikmalaya
"Saat dalam perjalanan menuju lokasi diklatsar, korban alami kram kaki pada menjelang sore, lalu minta isitirahat dan diberikan pertolongan. Kemudian lanjut lagi dan beberapa kali istirahat," ucap Fetrizal.
Raffha mengalami kram kaki di lokasi yang sudah benar-benar jauh, baik dari titik awal mereka memulai perjalanan maupun lokasi diklatsar.
Saat terakhir kali Raffha meminta istirahat, kata Fetrizal, hari sudah mulai sore.
"Saat itulah pihak panitia memutuskan untuk turun gunung mencari pertolongan. Nah, panitia baru tiba di jalan raya kurang lebih (perlu waktu) dua sampai tiga jam. Kemudian menuju Polsek Malangbong, Polsek Pagerageung, dan Tagana Garut," ucap Fetrizal.
Tiga lokasi tersebut berjauhan, sehingga mereka baru bisa mendapatkan tim gabungan untuk dimintai pertolongan sekira pukul 20.30 WIB.
Keterangan itu, kata Fetrizal, didapat Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unsil Tasikmalaya, Asep Suryana Abdurrahmat.
Selanjutnya, tambah Fetrizal, tim tersebut sampai titik lokasi sekitar pukul 23.00 WIB.
"Setelah dicek oleh tim evakuasi, diperkirakan denyut nadi sudah tidak ada. Akhirnya, mereka melakukan evakuasi korban yang memakan waktu sekira tujuh jam untuk menuju jalan raya," terang Fetrizal.
Fetrizal mengatakan, kasus kematian Raffha masih didalami. Tujuh saksi sudah dimintai keterangan.
"Terkait keputusan apakah akan diautopsi atau tidak, pihak keluarga menolak untuk diautopsi sehingga jenazah korban langsung dibawa ke Bekasi," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Meninggal Saat Diklatsar, Polisi Jelaskan Kondisi Raffha