Warga Sukolilo, Wati (27), mengaku kaget saat mendengar kabar operasi dari pihak kepolisian yang dilakukan secara serentak di sejumlah ruas jalan dan tempat jual beli sepeda motor.
"Yang kaget orang tua karena ada yang pedotan (surat tak lengkap)," jelasnya, Sabtu (15/6/2024).
Selain itu, siswa SMP yang membawa sepeda motor untuk berangkat sekolah juga takut jika kendaraannya ikut diangkut oleh pihak kepolisian.
"Yang terganggu anak-anak sekolah. Biasanya mereka pakai sepeda motor pedotan. Akhirnya sekarang ada yang tak bisa bawa motor kalau berangkat sekolah," paparnya.
4. Harapan Camat Sukolilo
Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, mengaku menghormati langkah yang dilakukan pihak kepolisian yang telah melakukan kegiatan razia di Sukolilo.
Dirinya berharap warga Sukolilo dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Meski demikian, ia membenarkan polisi melakukan penyisiran di wilayahnya, terkait kendaraan bodong.
"Sudah menjadi kewajiban kepolisian," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.
Dengan kejadian tersebut, dia berharap agar warga bisa memetik pelajaran dan tak melakukan transaksi jual beli kendaraan bodong.
"Ke depan bisa menggunakan kendaraan yang legal atau resmi," ujar dia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-Video.com) (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)