"Memang secara resmi, tersangka ini, dapat kami simpulkan ini kelalaian. Yang bersangkutan secara sah bahwa gudang itu sebenarnya tidak layak untuk menaruh gas atau barang berbahaya. Terutama untuk migas," ungkapnya dalam jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (15/6/2024).
Kronologis Kebakaran di Gudang Elpiji
Proses penyelamatan diri para korban kebakaran, di sebuah gudang gas elpiji, Jl. Cargo Taman I, Denpasar pada Minggu 9 Juni 2024 pagi berlangsung tragis.
Pasalnya, para korban harus lompat pagar gudang untuk menyelamatkan nyawa masing-masing.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan para korban lantaran pagar gudang diduga tergembok dari luar.
"Loncat pagar (korban menyelamatkan diri). Iya (tergembok dari luar). Itu sekitar jam 6, setengah 7 (pagi)," ungkap seorang saksi bernama Panji (34) kepada Tribun Bali.
Panji yang kebetulan bermukim di seputar TKP menuturkan, kulit salah seorang korban terlihat melepuh.
Luka bakar itu dikatakan Panji berada pada tangan dan badan bagian atas.
Sementara itu, pakaian korban dikatakan telah compang-camping yang diduga akibat terkena sambaran api.
"Yang (korban) berhenti di depan (rumah Panji). Itu sudah melepuh. Ada darah. Baju itu sudah seperti compang-camping kebakar," imbuhnya.
Disinggung lebih jauh soal aktivitas di TKP pada hari biasa, Panji tak dapat berbicara banyak.
Sebab, pagar gudang gas elpiji tersebut dikatakan kerap tertutup rapat dan digembok.
Bahkan hampir 2 tahun dirinya tinggal di seputar TKP, Panji baru mengetahui kondisi gudang tersebut lantaran adanya peristiwa kebakaran.
"Sehari-hari, sepengetahuan saya, memang tertutup. Digembok dari luar. Saya hampir 2 tahun tinggal di sini, baru tadi lihat TKP," ungkapnya.
Sepengetahuannya, kerap ada truk keluar-masuk di TKP yang memuat tabung gas elpiji.
"Saya tahu itu ada mobil keluar-masuk bawa gas. Masalah aktivitas di sana, saya nggak tahu. Karena memang tidak ada plang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Uma Sari, Bhimantara Ari Sugandi menerangkan, setidaknya ada 18 korban luka bakar dari peristiwa tersebut.
"Jadi sekitar ada 18 (korban)," ungkap Bhimantara saat ditemui Tribun Bali di seputar TKP kebakaran.
Pasalnya, mereka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berada di daerah Badung dan Denpasar.
Bhimantara menuturkan, sebanyak 4 orang dievakuasi ke RSD Mangusada Badung, 1 orang di RSUD Wangaya Denpasar, dan 2 orang divekuasi ke RS BaliMed Denpasar.
Sementara itu, 3 orang dievakuasi ke RS Surya Husadha Ubung, dan 8 orang dilarikan ke RSUP IGNG Ngoerah.
"Yang saat ini saya dapat di rumah sakit, RS Kapal ada 4. RSUD Wangaya ada 1. Balimed ada 2. Sanglah 8. Surya Husada masih konfirmasi. Ada dapat informasi 3. Tapi saya pastikan langsung ke rumah sakit," bebernya.
Pasalnya, korban dengan luka bakar yang cukup parah dievakuasi ke RSUP IGNG Ngoerah.
Bahkan, 1 korban yang sebelumnya dievakuasi di RSUD Wangaya, dikatakan Bhimantara akan dirujuk ke RSUP IGNG Ngoerah lantaran mengalami luka bakar yang cukup serius.
"Semua ke Sanglah (RSUP IGNG Ngoerah). Yang sudah parah itu. Informasi tadi, dari Wangaya mau dirujuk juga (ke Sanglah). Mungkin tingkat luka bakarnya agak parah," pungkasnya.
Sumber: Tribun-Bali.com
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Terkuak Penyebab Kebakaran Gudang Elpiji di Bali, Tewaskan 18 Orang, Sukojin Terancam Pasal Berlapis