TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Radityo Egi Pratama resmi terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat.
Pemilihan Radityo Egi Pratama digelar dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) XVII yang berlangsung di Hotel Bigland, Kota Bogor, pada 24-25 Juni 2024.
Proses pemilihan kali ini diikuti oleh tiga calon, yaitu Haris Sugiarto, Radityo Egi Pratama, dan Agung Rachmat.
Dalam perkembangan, Haris Sugiarto memutuskan untuk bergabung dengan Radityo Egi, sehingga hanya tersisa dua calon dalam pemilihan akhir, yaitu Radityo Egi dan Agung Rachmat.
Pemilihan ini melibatkan perwakilan dari 27 BPC Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dengan total 135 suara.
Hasil pemungutan suara menunjukkan Radityo Egi Pratama unggul dengan 100 suara, sementara Agung Rachmat memperoleh 31 suara, dan 4 suara dinyatakan tidak sah.
"Saya berharap, kita semua dapat bekerja sama untuk membangun HIPMI Jawa Barat yang lebih baik," ujar Radityo Egi setelah terpilih dalam keterangannya pada Rabu (26/6/2024).
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI Jabar, Radityo Egi akan fokus pada program kerja EGI, yang meliputi Elevate Entrepreneurial Skills, Growth Market Potential, dan Investmen Capital Partners.
Program EGI mencakup pembentukan HIPMI ACADEMY sebagai inkubator dan akselerator bisnis, HIPMI Jabar Ekspor Hub, akses pameran dalam dan luar negeri, HIPMI Jabar Distribution Center, e-Katalog bisnis anggota dan pengurus HIPMI Jabar, HIPMI Jabar Investor Club, Jabar Investor Summit, akses permodalan individu, lembaga non-bank & bank, serta investasi bisnis bersama.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Surya Batara Kartika, Ketua Umum HIPMI Jawa Barat periode 2020-2024 dan kepada panitia MUSDA dan seluruh BPC se-Jawa Barat yang telah menyukseskan acara.
Untuk diketahui,Radityo Egi Pratama, seorang pria kelahiran 20 Juli 1988, adalah lulusan Master of Business Administration (MBA) dari Middlesex University, London.
Baca juga: Ketua Umum Hipmi: Penetapan Hari Kewirausahaan Kado Indah dari Presiden Jokowi
Karier bisnisnya dimulai dengan merintis usaha di bidang properti, yang kemudian berkembang ke sektor-sektor lain.