News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Pasutri di Kediri Pelaku Pembunuhan Balita, Menikah Januari 2024, Korban Disiksa hingga Tewas

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan anak-anak.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya belita di Kediri, Jawa Timur terungkap usai kuburan korban dibongkar.

Balita berinisial AF (3) dianiaya ibu dan ayah tirinya sendiri pada Sabtu (22/6/2024).

Kini, kedua pelaku yang bernama Taskin dan Novita telah ditangkap.

Jasad korban dikubur di samping rumah yang terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ayah sambung korban yang bernama Taskin bukan merupakan warga asli dusun tersebut.

Taskin datang dan tinggal di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) berapa tahun belakangan, menempati rumah sang ibu.

"Sudah lama tinggal di sini. Tapi bukan asli sini," kata Kepala Dusun Babaan, Julianto, Rabu (26/6/2024).

Julianto mengatakan, Taskin baru menikah dengan Novita (ibu dari AF) beberapa bulan lalu. Tepatnya pada awal Januari 2024.

Pada Februari 2024, AF baru ikut tinggal di rumah tersebut menyusul ibunya. Sebelumnya, AF tinggal di Nganjuk bersama sang kakek.

"Kemarin kakeknya datang dan melaporkan kejadian seperti yang diceritakan oleh anak dan menantunya. Kemudian lapor ke pihak desa dan diteruskan ke kepolisian. Ternyata betul anaknya dimakamkan di samping rumah," papar Julianto.

Ditanyai soal pekerjaan orang tua korban, Julianto mengaku tak mengetahui secara detail. Ia hanya menyebut bahwa pekerjaan orang tua korban adalah serabutan.

Baca juga: Motif Pasutri di Kediri Aniaya Anak hingga Tewas, Korban yang Masih 3 Tahun Dikubur di Samping Rumah

"Kerjanya serabutan. Tapi kurang tahu pasti. Karena di sini hanya menempati rumah ibunya," terangnya.

Sementara itu, Suyono yang merupakan kakek korban mengungkapkan bahwa keduanya memang baru menikah dan putri serta cucunya ikut pindah tinggal di Kediri.

Menurut penuturan Suyono, Taskin memiliki darah keturunan Pakistan.

"Ceritanya ada keturunan Pakistan. Dulu ibunya bekerja di luar negeri dan dapat orang sana. Kemudian lahir Taskin ini. Dari fisik memang kelihatan berbeda karena posturnya tinggi dan wajahnya bukan seperti Jawa asli," ungkap Suyono.

Namun ia tak menyangka cucu kesayangannya menjadi korban penganiayaan. Padahal AF sejak lama ikut tinggal dengan dirinya, dan baru empat bulan berpisah.

"Saya sampai menangis tengah malam saat tau kabar (kematian) itu. Langsung datang ke sini (Kediri) dan lapor ke Pak Kamituwo. Yang penting nanti cucu saya bisa saya bawa pulang dan dimakamkan di Nganjuk," katanya.

Terkait kasus yang masih bergulir, Suyono mengaku pasrah dan menyerahkannya pada pihak berwajib.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kasus Dugaan Penganiayaan Balita di Kediri, Kepala Dusun Ungkap Kondisi Orang Tua Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini