Namun, korban juga disalahkan sebab disebut mengangkut penumpang dari bandara, sementara mobilnya tak terdaftar sebagai sebagai taksi resmi bandara.
"(Korban) bebas masuk menjemput (drop in penumpang) di daerah terlarang," tulis salah seorang anggota grup driver taksi online.
"Susah memang. Dilema kalau begitu," tulis anggota grup lainnya.
Video tersebut ramai diperbincangkan di grup WhatsApp warga Makassar, Sulsel.
3. Berakhir damai
Cekcok itu akhirnya berujung damai.
Kepala Penerangan Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Sus Santoso dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, perseteruan itu dipicu kesalahpahaman antara driver yang bernama Agusli dan tiga prajurit TNI AU yang bertugas di Bandara Sultan Hasanuddin.
Ketiganya adalah Peltu Udin Patoba, Serma Mustakin, dan Pratu Dzakwan.
"Kejadian kesalahpahaman tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sepakat berdamai," kata Mayor Sus Santoso.
Keterangan perdamaian dari Lanud Hasanuddin itu, disertai dengan video pernyataan Agusli.
"Saya atas nama Agusli menerangkan bahwa pada 28 Juni 2024 sekitar jam 15.00 wita di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin telah terjadi kesalahpahaman antara saya dengan beberapa anggota TNI Angkatan Udara," ujar Agusli dalam rekaman video.
Menurutnya, video tersebut sempat viral.
"Masalah tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan tanpa paksaan dari pihak manapun, selanjutnya pada kesempatan kali ini saya mohon maaf dari viralnya video kejadian tersebut," katanya.
"Masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan kami sepakat berdamai. Demikian yang dapat saya sampaikan," tuturnya. (*)