"Kami selalu kabiro berharap kepolisian segera mengungkap dan membuka tabir agar kami maupun masyarakat tahu, apa penyebab kebakaran yang mengakibatkan satu keluarga anggota kita ini meninggal," sebut Sitta.
Ia juga membenarkan bahwa korban sering mengunggah berita yang dibuat oleh ke korban ke media sosialnya.
"Memang benar, beliau sering menyoroti judi dan narkoba yang ada di Kabupaten Karo,"
"Kita juga bisa melihat dari postingan yang dibuat oleh korban di media sosialnya," ujar Sitta, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Selain itu, Sitta juga menuturkan bahwa saat peliputan kasus perjudian, Sempurna tak pernah melaporkan atau mengeluhkan tentang kejadian ini.
"Kalau sama saya pribadi enggak ada pernah cerita ada masalah atau apa," ucapnya.
Sitta juga mengaku kaget setelah mengetahui rekan kerjanya tersebut jadi korban kebakran.
Ia juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap penyebab dan apa latar belakang peristiwa yang menewaskan satu orang jurnalis tersebut.
"Kami minta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap, buka selebar-lebarnya agar tidak terjadi informasi simpang siur di tengah masayarakat," katanya.
Keluarga Enggan Menduga Penyebab Kebakaran
Kini, Sempurna dan tiga korban lainnya sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Salid, Kecamatan Tigapanah, Karo, Sumatera Utara.
Baca juga: Ketua Karo Bersatu Indonesia Raya Minta Polisi Segara Ungkap Kasus Kebakaran yang Tewaskan Jurnalis
Kini pihak kepolisian pun tengah menyelidiki soal penyebab kebakaran.
Eva Pasaribu, anak sulung Sempurna mengungkapkan, pihak keluarga belum menerima perkembangan kasus yang saat ini tengah diselidiki polisi.
Mengutip Tribun Medan, ia juga mengaku banyak dugaan0dugaan yang tersebar di masyarakat.
Namun, ia dan keluarga masih belum bisa menduga-duga penyebab kebakaran.