TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - KH Ujang Abdussalam yang merupakan pimpinan pondok pesantren Darul Ulum Petirhilir di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diduga menjadi korban geng motor.
Peristiwa ini terjadi saat Ujang mengendarai mobil melintas di wilayah Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (8/9/2024) dini hari.
Di wilayah tersebut, kaca mobil Ujang diduga dihancurkan oleh geng motor.
Ujang menyampaikan, peristiwa ini terjadi saat ingin pulang ke Ciamis usai mengikuti acara reuni akbar Himpunan Alumni Miftahul Huda (HAMIDA) di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya.
Baca juga: Dua Anggota Polres Probolinggo jadi Korban Pembacokan Tawuran Geng Motor, Pelaku Masih Pelajar
"Saat pulang lewat Jalan Kolonel Basyir Surya dekat Lanud Wiriadinata, tiba-tiba datang dari arah berlawanan satu motor berboncengan," kata Ujang saat ditemui di Al-Qobbad dikutip dari TribunJabar, Selasa (9/7/2024).
Pengendara motor tersebut tiba-tiba memukul kaca mobilnya hingga pecah dan langsung melarikan diri ke arah timur, tepatnya ke arah Manonjaya.
Ujang mengaku tidak mengetahui apakah terduga pelaku menggunakan batu atau balok kayu mengingat saat kejadian di lokasi tersebut sangat gelap.
"Yang kena itu kaca pintu mobil bagian kanan saya sama spion. Waktu itu saya duduk di bagian tengah mobil. Nah, santri di depan dua orang yang kena pecahan kaca, tapi alhamdulillah, tidak ada yang luka,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan untuk langsung terus menuju Kabupaten Ciamis dan tidak berhenti untuk memeriksa kerusakan apa saja pada mobilnya.
“Waktu itu juga 'kan memang kondisi jalan lagi sepi, jadi enggak berhenti. Langsung tancap gas ke Ciamis,” katanya.
Sebelumnya, menurut Ujang, pada saat keberangkatan dirinya menuju Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, ia mengaku sempat mendapati sekumpulan orang yang tengah balap liar di dekat lokasi kejadian.
"Awal-awal kami berangkat ke sana sudah ada firasat. Jadi, di jalan itu ada track-an cuma belum banyak," ujarnya.
Sementara itu, Wawan Abdul Malik Marwan, salah seorang santri, mengatakan para santri serta alumni HAMIDA, juga para kyai yang berada di Ciamis dan Tasikmalaya, telah berkumpul untuk menentukan sikap.
“Pertama, kami meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menertibkan orang-orang nakal seperti itu, karena itu diduga geng motor yang berkeliaran,” ucapnya.
Wawan juga bahkan telah menerima beberapa pondok pesantren lainnya untuk membahas hal tersebut.
“Sekarang, kami masih nunggu pesantren-pesantren lain untuk berkumpul di sini dan bermusyawarah. Kalau misalkan tidak ada tindakan dari aparat kepolisian, maka kami para santri akan sweeping bersama-sama setiap malam menghabisi geng motor, apapun itu,” paparnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan, mengatakan pihaknya tengah memproses kasus tersebut.
“Kejadiannya dini hari tadi. Malam ini akan biat laporan di Mapolres Tasikmalaya Kota,” jelasnya. (Aldi M Perdana/TribunJabar)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Para Santri Geram, Ulama Ciamis Jadi Korban Serangan Diduga Geng Motor di Tasikmalaya