TRIBUNNEWS.COM - Seorang sopir truk bernama Hario Anggi Pratama (36) ditemukan tewas di dalam truk yang terparkir di sebuah rumah makan di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (17/7/2024).
Tersangka utama pembunuhan merupakan teman korban sesama sopir bernama Fatoni, warga Kabupaten Trenggalek.
Fatoni yang mengetahui muatan yang dibawa korban bernilai ratusan juta mengajak Supraptono melakukan aksi perampokan disertai pembunuhan.
Kedua tersangka menjual tembaga seberat 2,7 ton ke seorang pengepul di Madura dan memperoleh uang Rp374 juta.
Kapolres Madiun, AKBP Muhammad Ridwan, mengatakan korban dibunuh saat sedang istirahat di Ngawi.
"Salah satu pelaku adalah teman korban sesama profesi. Sehingga yang bersangkutan tahu, korban membawa muatan apa dan dikirim ke mana," ungkapnya, Jumat (26/7/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Fatoni selaku tersangka utama berperan menyediakan truk untuk memindahkan muatan tembaga.
Sementara, Supraptono sebagai eksekutor dan membunuh korban menggunakan besi pengait dongkrak.
Sejumlah barang bukti yang diamankan adalah sebuah besi sebagai alat membunuh korban, satu unit kendaraan truk, tiga buah handphone, sebuah perhiasan emas, uang tunai Rp1.050.000, dan sebuah sepeda motor matic.
"Pasal yang disangkakan pasal 339 pencurian dengan pembunuhan. Ancaman hukumannya seumur hidup atau kurungan penjara 20 tahun," tegasnya.
Uang hasil penjualan tembaga dibagikan Rp50 juta ke Supraptono dan tiga kuli pengangkut muatan.
Baca juga: Kronologi Pria Diduga ODGJ Bacok Sopir Ojol hingga Tewas di Kendari, Video Kejadian Viral
Fatoni mendapatkan uang sebesar Rp240 juta yang digunakan untuk berfoya-foya.
"Uang yang didapatkan Fatoni digunakan Rp100 juta untuk judi online, 100 juta untuk bayar utang, sisanya untuk membeli handphone dan perhiasan," ucapnya.
Lebih lanjut, AKBP Muhammad Ridwan mengatakan kedua tersangka mengikuti korban yang membawa muatan tembaga ke arah Porong, Sidoarjo.
"Sebelumnya korban dibuntuti oleh kedua tersangka. Setelah membunuh, kendaraan beserta korban dibawa ke Madiun, untuk selanjutnya memindahkan muatan," paparnya.
Saat diamankan, kedua tersangka sempat melakukan perlawanan sehingga petugas melumpuhkan mereka.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra, mengaku menemukan tanda-tanda korban dirampok.
Baca juga: Jasad Pria Ditemukan di Dalam Truk Kawasan Madiun, Diduga Dibunuh setelah Dirampok
Muatan tembaga di atas truk hilang setengahnya.
"Pemilik truk menaksir kerugiannya mencapai Rp600 juta. Untuk berat muatannya sekitar 9 ton," bebernya, Rabu (24/7/2024).
Sebanyak enam saksi telah diperiksa untuk mengungkap peran para tersangka.
"Saksi ini tidak jauh dari tempat kejadian perkara, termasuk pemilik truk dari pemasok tembaga UD Mitra Logam, Yogyakarta."
"Kami juga mengamankan beberapa barang bukti, salah satunya rekaman CCTV, untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban," jelasnya.
Dalam rekaman CCTV terlihat korban tewas setelah dirampok dan tembaga di atas truk tidak utuh.
"Dari hasil CCTV, usai truk masuk namun dari pintu sopir keluar seseorang yang tidak dikenal.Sebagian barang korban hilang. Kami belum menemukan benda benda yang mencurigakan yang digunakan pelaku indikasi pembunuhan," tukasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunMadiun.com dengan judul Kasus Kematian Sopir Truk di Rumah Makan Madiun Dinilai Tak Wajar, Polisi Kantongi Sejumlah Bukti
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)