Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa diingatkan untuk bisa berperan dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas.
Hal itu disampaikan Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrachman, saat menjadi keynote speaker dalam acara temu nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara ke XIV di UIN Raden Fatah Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/7/2024).
"Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Merekalah penerus pembangunan yang telah ditorehkan para pendiri bangsa ini nantinya. Tentu mereka mempunyai peran penting dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas," kata Dudung.
Dudung menyampaikan perspektif yang visioner dan konkret bagi generasi muda tentang arah masa depan bangsa dan tantangan yang akan dihadapinya.
"Ancaman kedaulatan negara tidak hanya secara fisik. Di era disrupsi digital saat ini, (ancaman) bisa melalui internet," ujarnya.
Dudung juga menghubungkan warisan pemikiran founding fathers, khususnya Soekarno, dengan realitas kekinian.
Kutipannya tentang perjuangan melawan bangsa sendiri menjadi starting point diskusi kritis tentang identitas nasional di era globalisasi.
Dudung mendorong mahasiswa untuk tidak sekadar menjadi konsumen pasif perubahan, tetapi aktif mendefinisikan arah perubahan itu sendiri.
Selain itu, Dudung menekankan pentingnya daya saing di kancah global tanpa kehilangan akar budaya.
"Saya teringat apa yang disampaikan presiden pertama Bung Karno bahwa perjuangan ke depan akan semakin sulit karena yang dihadapi adalah bangsanya sendiri," katanya.
Dudung mengajak mahasiswa untuk introspeksi dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan internal maupun eksternal.
Visi Dudung tentang peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas yakni, menawarkan framework berpikir yang mengintegrasikan keamanan nasional, literasi digital, dan pembangunan karakter.
Pendekatan holistik ini menjadi blueprint bagi gerakan mahasiswa untuk menavigasi kompleksitas abad 21.
Menariknya, Dudung tidak menyajikan solusi instan. Sebaliknya, ia memposisikan diri sebagai katalisator, mendorong mahasiswa untuk mengembangkan solusi inovatif atas permasalahan kontemporer.
Dari isu hoaks hingga polarisasi sosial, Dudung meletakkan tanggung jawab dan kepercayaan di pundak generasi muda untuk menjadi agen perubahan.
Dirinya berpesan agar kaum muda terus mempersiapkan diri untuk berdaya saing di era yang semakin maju.
"Terus persiapkan diri karena perkembangan akan terus terjadi dan semakin maju," kata Dudung.
Di tempat yang sama, Koordinator Pusat BEM Nusantara Ahmad Supardi menyampaikan peran penting mahasiswa adalah meningkatkan kualitas pendidikan.
"Kekayaan sumber daya alam yang melimpah harus dibarengi peningkatan kualitas pendidikannya," ujarnya.
Acara temu nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara ke XIV dihadiri 1.562 tokoh pimpinan BEM dari 398 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Mereka perwakilan BEM dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, NTT, NTB, dll.
Selain Dudung, hadir dan menjadi narasumber dalam acara itu Ketua DPR RI periode 2009-2014 Marzuki Alie, yang saat ini menjadi Rektor Universitas IGM Palembang.