TRIBUNNEWS.COM - Remaja berinisial AHDS (16) ditemukan meninggal dunia di rumah neneknya, tepatnya di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2024).
Berdasarkan penuturan Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, korban meninggal dunia diduga lantaran dikeroyok anggota perguruan silat.
Berikut dua fakta mengenai kasus ini sebagaimana dirangkum Tribunnews.com.
Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Pihak kepolisian telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini.
Empat tersangka itu adalah dua orang dewasa dan dua orang anak-anak yang merupakan anggota perguruan silat.
Iptu Joko menyebut, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka.
Pemeriksaan itu dilakukan mulai Rabu, 31 Juli 2024.
"Langsung kita lakukan pemeriksaan dan untuk lebih detailnya kita sampaikan pada saat konferensi pers," ujar Joko, dikutip dari TribunSolo.com pada Kamis (1/8/2024).
Ia berujar, luka yang dialami AHDS fatal hingga menyebabkan korban mati lemas.
"Lukanya di beberapa bagian tubuh ditemukan memar, sampai bagian organ dalam," ungkapnya.
Baca juga: 4 Pesilat di Boyolali Aniaya Remaja hingga Tewas, 2 Tersangka Masih di Bawah Umur
Sempat Beberapa Kali Dijemput Oknum Pesilat
Iptu Joko membeberkan, korban sempat dijemput oknum pesilat beberapa kali.
Ia mengatakan, penganiayaan yang dialami AHDS mulai terjadi pada pertengahan Juli 2024.
Saat itu, korban mendapatkan kekerasan di beberapa tempat.
"Kalau ada informasi korban diculik. Memang tanggal 16 (Juli) itu dijemput."
"Dan dalam proses penjemputan itu sudah ada kekerasan di beberapa tempat," ujarnya.
Pengeroyokan tak berhenti di situ aja, korban kemudian memperoleh kekerasan yang sama.
Kekerasan itu tepatnya terjadi pada Jumat, 26 Juli 2024 lalu.
"Kalau motif masih kita dalami. Kita sampaikan setelah selesai dalam melakukan pemeriksaan," ungkap Joko.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Sosok Tersangka Kasus Tewasnya Aan di Boyolali Jateng, Ada 2 Anak-anak, Oknum Pesilat.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Tri Widodo)