TRIBUNNEWS.COM - Dua personel TNI AD menjadi korban pengeroyokan geng motor saat nongkrong di Kecamatan Medan Petisah, Medan, Sumatra Utara, Minggu (4/8/2024) dinihari.
Kedua korban yang berinisial Prada DSK dan Pratu AS merupakan anggota Batalyon 100/PS.
Akibat kasus penganiayaan tersebut, Prada DSK mengalami kebutaan di mata kiri, sedangkan Pratu AS mengalami keseleo dibagian kaki.
Kapolrestabes Medan, Kombes pol Teddy Jhon Sahala Marbun, mengatakan dua pelaku penganiayaan telah ditangkap yakni DHM dan RDS.
Tiga pelaku yang berinisial TT, MJS dan MIR masih buron.
Kasus penganiayaan berawal ketika korban nongkrong di kafe dari Sabtu (3/8/2024) malam hingga Minggu dini hari.
Kedua korban kemudian didatangi sejumlah anggota geng motor.
"Tujuh orang laki-laki ini, langsung menemui Pratu AS dan bertanya 'abang yang tadi kan?', dijawab 'kami nggak tahu apa-apa, kami Aparat TNI'," ungkapnya, Senin (6/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Mendengar jawaban korban, pelaku RDS terpancing emosinya dan melakukan penganiayaan.
"Terus datang laki-laki (RDS) berkata, 'kenapa rupanya kalau aparat TNI' dan kemudian salah satu laki-laki langsung mendorong Pratu AS," lanjutnya.
Perkelahian antara korban dan geng motor tak dapat dihindarkan.
Baca juga: Dianiaya dan Dibacok Anggota Ormas dan Geng Motor, Mata Kiri Anggota TNI di Medan Ini Buta
Pratu AS yang tak berdaya diserang hingga kakinya keseleo.
Anggota geng motor kemudian mengejar Prada DSK yang melarikan diri.
"Pelaku TT (buron) bersama teman-temannya yang diantaranya merupakan anggota geng motor SL, melakukan pengeroyokan terhadap korban."