TRIBUNNEWS.COM - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri mengaku was-was tentang sikap Mabes Polri terkait kasus Vina di Cirebon, Jawa Barat, 2016 silam.
Dikatakannya, para terpidana di kasus tersebut sudah melakukan pergerakan maju bersama kuasa hukum masing-masing.
Para terpidana berusaha memperjuangkan nasib mereka dan pada saat yang sama menghormati mekanisma hukum yang ada.
Namun, hal itu berbanding terbalik dengan sikap Mabes Polri.
"Pada sisi lain, terus terang yang membuat saya agak was-was adalah respons dari Mabes Polri sendiri," katanya, dikutip dari tayangan YouTube tvOneNews, Jumat (16/8/2024).
Reza mengaku, baru-baru ini mengunjungi situs resmi Humas Mabes Polri.
Namun, ia tidak menemukan pemberitaan atau update terbaru tentang kasus Vina di situs tersebut.
"Sayang beribu sayang ternyata pemberitaan berarti sikap dari Mabes Polri terkait kasus Cirebon terakhir kali muncul pada 23 Juni 2024."
"Selepas itu sampai sekarang belum ada pernyataan apapun, belum ada pemberitaan apapun yang entah itu langkah maju, entah itu langkah mundur atau langkah di tempat," ungkap dia.
Selain itu, Reza juga mencoba menghubungi nomor hotline yang disediakan Polda Jawa Barat (Jabar) terkait kasus Vina.
Nomor ini dibuka Polda Jabar ketika kasus Vina yang terjadi delapan tahun silam kembali mencuat di 2024.
Baca juga: HP Vina Dibuka, Kasus Cirebon Game Over? Reza Indragiri: Tinggal PR-nya Sekarang bagi Mabes Polri
Tujuan disediakannya nomor hotline ini adalah untuk menampung segala masukan atau informasi terkait kasus Vina.
"Ternyata setali tiga uang, WhatsApp yang saya kirim ke nomor hotline Polda Jabar pun sama sekali tidak direspons," jelas Reza.
Rangkaian 'gestur' sedemikian rupa itu, kata Reza, menjadi alasan baginya dan masyarakat untuk khawatir adanya kemungkinan kasus Vina tak lagi masuk dalam prioritas kerja Polri.