News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Populer Regional: Peserta Panjat Pinang Tewas di Brebes - Marisa Putri Dikeluarkan dari Kampus

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer regional dimulai dari insiden seorang peserta panjat pinang tewas di Brebes hingga kabar terbaru Marisa Putri.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari insiden seorang peserta panjat pinang tewas di Brebes, Jawa Tengah.

Korban bernama Mulyono (43) tewas tertimpa temannya saat lomba panjat pinang pada Jumat (16/8/2024) kemarin.

Detik-detik tewasnya korban sempat terkam kamera warga dan viral di media sosial.

Berita selanjutnya ada kabar terbaru dari Marisa Putri.

Perempuan berumur 21 tahun itu dikeluarkan dari kampusnya, Universitas Abdurrab Pekanbaru.

Marisa Putri menjadi bahan perbincangan setelah menabrak emak-emak hingga tewas.

Berikut berita populer selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Kronologi Peserta Panjat Pinang Tewas di Brebes, Mulyono Tertimpa Teman, Video Kejadian Viral

Tangkap layar video viral peserta panjat pinang tewas di Brebes. (Facebook.com/Sisi Lain Kota Tegal)

Insiden peserta panjat pinang tewas dilaporkan terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Diketahui korban bernama Mulyono yang berusia 43 tahun.

Ia tercatat sebagai warga Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes.

Mulyono tewas saat mengikuti lomba panjat pinang bersama warga lainnya.

Detik-detik kejadian sempat terekam dan ramai diperbincangkan.

Berikut fakta-fakta peserta panjat pinang tewas di Brebes dirangkum, Minggu (18/8/2024).

Video viral

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video insiden viral di media sosial.

Video diunggah akun Mas Jaka di group Facebook Sisi Lain Kota Tegal pada Sabtu (17/8/2024).

Pada awal rekaman memperlihatkan sejumlah pria sedang mengikuti lomba panjat pinang.

Semua berjalan normal, sampai formasi mulai dibentuk.

Namun tidak lama kemudian mulai goyah hingga membuat formasi bagian atas terjauh ke bawah.

Korban yang saat itu langsung tertimpa rekannya.

Mulyono terkapar di tanah dengan posisi terlentang.

Baca selengkapnya.

2. Detik-detik Oknum TNI Aniaya Polisi di Batam, Pelaku Ajak 3 Pria Berpakaian Sipil

Tangkap layar oknum TNI bersama pria berpakaian sipil menganiaya dua polisi anggota Polsek Sei Beduk di Pos Pam Terpadu Simpang Dam, Kamis (15/8/2024) (TribunBatam.id)

Oknum TNI di Batam, Kepuluan Riau aniaya anggota polisi.

Aksi penganiayaan tersebut, pun terekam kamera CCTV dan beredar di media sosial.

Aksi tersebut terjadi di Pos Pengamanan Terpadu Simpang Dam, Kelurahan Muka Kuning, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Kepri.

Menanggapi hal tersebut, Dandim 0316 Batam, Kolonel Inf Rooy Chandra Sihombing mengatakan oknum TNI yang melakukan penganiayaan tersebut berinisial AP dan kini sudah diamankan.

Rooy mengatakan, peristiwa pengeroyokan ini terjadi Kamis (15/8/2024) malam.

Kejadian berawal dari adanya laporan gangguan dari masyarakat.

"Yang bersangkutan seorang babinsa, ia mendapat laporan dari mitranya (masyarakat) bahwa dia diganggu oleh sekelompok orang di sekitar Simpang Dam," ujar Rooy, dikutip dari TribunBatam.id.

AP yang saat itu berpakaian dinas pun secara spontan berangkat bersama tiga orang.

Namun, tiga orang tersebut hingga saat ini belum diketahui statusnya, apakan warga sipil atau militer.

"Namun pada saat di tempat, mereka mencari orang tersebut rupanya salah sasaran atau tidak ditemukan, sehingga mereka turun langsung serabutan saja di situ," tambahnya.

Tindakan yang dilakukan AP juga berdampak pada warga sipil, termasuk dua anggota polisi yang saat itu tak bertugas.

Baca selengkapnya.

3. Nasib Pilu TKW Asal Cianjur, Tak Terima Upah, Diduga Disiksa Majikan hingga Meninggal

Ilustrasi tewas. (nakedsecurity.sophos.com)

Nasib pilu dialami Ati Rohayati (56) Tenaga kerja wanita (TKW). Niatnya merantau ke luar negeri berakhir tragis.

Ia meninggal dunia di negeri orang usai diduga dianiaya majikannya di Dubai.

TKW ini meninggal dunia di rumah sakit di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Ati baru enam bulan bekerja di Dubai.

Kasus penyiksaan TKW ini terungkap Kuasa hukum keluarga Ati, Hendrik Prayoga.

Tim Lawyer dari lembaga perlindungan dan advokasi PMI, DPC Gerhana Pro Cianjur ini mengatakan, dari informasi yang diterima dari komunikasi Ati dan keluarga jika TKW ini disiksa sang majikan.

"Pada Mei 2024, korban sempat berkomunikasi dengan keluarga dan mengaku kerap disiksa majikannya pada beberapa bulan awal dia bekera,," kata Hendrik kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

Usai mengabarkan kondisinya yang kerap disiksa ini, Ati sempat hilang kontak dengan keluarga selama dua bulan.

Dia mengatakan, pihak keluarga bisa menjalin komunikasi lagi dengan korban pada Juli 2024.

Ati berkabar bahwa sudah berada di agensi penempatan kerja.

Baca selengkapnya.

4. Bejatnya Seorang Ayah di Cianjur, Tega Rudapaksa Anak Tirinya hingga Hamil, Pelaku Berdalih Nafsu

Ilustrasi pelecehan seksual. (Warta Kota via Tribunnews)

Seorang pria berinisial O (45) diamankan polisi karena telah merudapaksa seorang remaja berinisial B (17), warga Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

O tega merudapaksa B yang merupakan anak tirinya tersebut hingga korban hamil.

Tak cuma sekali, O melancarkan aksi bejatnya sebanyak enam kali sejak Mei-Agustus 2024.

Kasus ini terungkap setelah korban bercerita bahwa ia sedang hamil.

Saat ibunya bertanya siapa yang menghamili, korban langsung menunjuk ayah tirinya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kanit PPA Satreskirm Polres Cianjur, Iptu Amur Yuda.

"Saat ditanya oleh ibu kandungnya itu, korban mengaku bahwa dirinya sudah dihamili ayah tirinya sendiri,"

Mengutip TribunJabar.id, pelaku bahkan mengakui perbuatannya.

"Bahkan, pelaku pun langsung mengakuinya," kata Iptu Amur.

Pelaku pun lantas digiring ke kantor desa setempat dan hampir jadi sasaran amukan warga yang kesal dengan perbutannya.

Beruntung, polisi cepat datang dan mengamankan O.

Baca selengkapnya.

5. Ingat Marisa Putri? Mahasiswi Tabrak Emak-emak di Pekanbaru, Kini Dikeluarkan dari Kampus

Tangkapa layar video saat Marisa Putri menangis dinasehati Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Manang Soebeti. (Tiktok.com/@manangsoebeti_official)

Berikut kabar terbaru dari Marisa Putri, mahasiswi yang tabrak emak-emak hingga tewas di Pekanbaru, Riau.

Marisa Putri kini telah resmi dikeluarkan dari kampusnya, Universitas Abdurrab Pekanbaru.

Perempuan berumur 21 tahun itu sebelumnya tercatat sebagai mahasiswi S1 Psikologi.

Kabar Marisa Putri dikeluarkan dari kampus dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas dan Kerjasama Universitas Abdurrab, Goldha Faroliu, M.Biomed.

Ia menerangkan, yang bersangkutan dikeluarkan lewat Rapat Senat Akademik Universitas Abdurrab pada 5 Agustus 2024 kemarin.

Hasilnya, Marisa Putri dipecat karena melanggar aturan kampus.

"Berdasarkan hasil rapat, Marisa Putri resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dipecat dari kampus terhitung mulai 5 Agustus 2024," kata Goldha, dikutip dari TribunPekanbaru.com, Minggu (18/8/2024).

Baca juga: Viral 6 Anak SD di Palopo Tertabrak Mobil saat Gerak Jalan HUT RI, 1 Korban Meninggal

Goldha melanjutkan, Marisa Putri dikeluarkan karena kasus narkoba.

Selain itu, Universitas Abdurrab menemukan pelanggaran-pelanggan berat lainnya.

Goldha memastikan, pihaknya akan mengambil langkah preventif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus.

Universitas Abdurrab akan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan instansi terkait lainnya.

"Komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba ini menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menciptakan akademik yang aman dan bebas dari pengaruh buruk narkoba," tegas Goldha.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini