Mereka melihat langsung kondisi rumah Sudarno yang menjadi satu dengan kandang sapi.
Nizhamul kemudian memerintahkan Camat Panekan, Yanu Hari Wibowo dan Sekretaris Desa Sumberdodol untuk memperbaiki tempat tinggal Sudarno secepatnya.
“Saya kasih satu bulan harus ada perubahan. Pak kades, pak camat saya kasih tantangan, kapan dimulai, syukur-syukur siap bagaimana caranya,” katanya.
Nizhamul yang baru menjabat Pj Bupati Magetan selama 5 hari tersebut mengaku terpanggil melihat kondisi rumah Sudarno.
Dia akan mempertimbangkan keinginan Sudarno membantu membangun rumah layak.
“Mungkin bisa saja kita buatkan kandang tersendiri di samping rumahnya, kandang yang tertutup rapi dan ini (ruangan yang dijadikan kandang sapi) dijadikan rumah. Apakah nanti ada bedah rumah atau seterusnya,” ucapnya.
Nihzamul juga mengaku akan mempertimbangkan alasan Sudarno yang memilih tinggal seatap dengan sapi peliharaannya untuk melakukan pembangunan rumah.
“Selayaknya harus dipisahkan, tentunya dari keluarga ikhlas juga, jangan dipaksa. Dia nggak mau, sudah kita buat terpisah dia kembali lagi. Kenapa ternaknya ada di dalam rumah karena kekhawatiran beliau asetnya hilang,” ungkap dia.
Komandan Kodim 0804 Kabupaten Magetan, Letkol Inf Hasan Dasuki mengatakan, Sudarno merupakan pensiunan TNI AD Veteran Seroja yang dikirim ke Timor Timur tahun 1976.
Dia memastikan Sudarno akan mendapat perhatian khusus terutama terkait kondisi rumah yang dihuninya.
“Ada perhatian khusus terhadap perumahan ini, mudah-mudahan ini segera terealisasi sehingga beliau ini nyaman tinggal di rumahnya,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Magetan Sujatno mengungkapkan, pemerintah daerah harus segera turun tangan untuk bisa menindak lanjuti pemberian rumah layak huni.
Bahkan dia mengaku siap untuk membeli sapi yang dipelihara Sudarno untuk membantunya.
“Tadi disampaikan kepada pak camat untuk ditindaklanjuti. Sehingga bisa hidup sehat, jadi rumah sama kandang biar tidak jadi satu. Kalau (sapi) harganya cocok biar agak mahal saya beli sambil memberikan bantuan,” ujarnya.