Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur bernama Khoirul Anam (46) ditangkap usai membunuh kakak kandungnya, Udin Suyono (52).
Keduanya sempat terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam.
Berdasarkan kesaksian warga, penyebab perkelahian karena rebutan harta warisan.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Sementara Khoirul Anam diamankan Polsek Wringinanom, Gresik.
"Korban adalah kakaknya," ujar Kapolsek Wringinanom, AKP Inggit Prasetiyanto.
Pihaknya masih belum membeberkan kronologi hingga motif pembacokan tersebut.
Petugas telah melakukan olah TKP kejadian dengan menggali keterangan dari saksi.
Saat ini jasad Udin Suyono telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kapolsek Wringinanom AKP Inggit Prasetiyanto mengatakan, lokasi kejadian di rumah korban Udin Suyono.
Saat itu pelaku sang adik Khoirul Anam datang dengan membawa parang. Sembari penuh amarah.
Baca juga: Ahli Digital yang Periksa Isi HP Yudha Arfandi Jadi Saksi Sidang Pembunuhan Dante
"KA membacok korban menggunakan parang sebanyak 1 kali," ucapnya, Jumat (23/8/2024).
Diketahui sabetan senjata tajam (sajam) Khoirul Anam itu mengenai kepala Udin Suyono bagian rahang kiri, telinga tembus ke kepala bagian belakang korban.
Korban US sempat berteriak meminta tolong dan berlari namun tetap dikejar oleh adiknya.
Kemudian dalam jarak 300 meter korban roboh tak lama kemudian korban dibantu warga langsung dibawa ke RS petrokimia Driyorejo dan dinyatakan meninggal dunia.
Suami Bunuh Istri di Solo
Seorang suami di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah berinisial AS (47) ditangkap usai menganiaya istrinya hingga tewas.
Korban VH (42) sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Baca juga: Polisi Duga Pemuda yang Ditemukan Tewas dalam Kontrakan di Depok Bukan Korban Pembunuhan
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, mengatakan kondisi jasad korban penuh luka memar.
Aksi penganiayaan dilakukan di rumah pada Sabtu (18/8/2024) dan Minggu (19/8/2024).
"Pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan mendorong korban sehingga korban terjatuh dan membentur meja kursi dan mengakibatkan korban mengalami luka memar dan lebam di sekujur tubuh dan dilarikan di rumah sakit."
"Dan keesokan harinya dinyatakan kondisi korban buruk dan meninggal dunia di rumah sakit," bebernya, Jumat (23/8/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
Kasus penganiayaan terbongkar setelah keluarga mengetahui kondisi jasad korban.
Adik korban, YY (36) membuat laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Kamis (22/8/2024).
"Pelapor datang ke Polresta Surakarta dan melaporkan kejadian tersebut," bebernya.
Baca juga: Penemuan Jasad Pria Bertato di Medan, Polisi Pastikan Bukan Korban Pembunuhan
Salah satu teman korban, Sari mengatakan VH merupakan kader Perindo Solo dan baru menikah dengan pelaku pada 25 Juli 2024 lalu.
Sari mengaku curiga ketika menemukan luka memar pada tubuh korban saat dirawat di rumah sakit.
"Jadi saya dikirimi sama kerabatnya. Foto korban setelah dinyatakan meningal dirumah sakit. Dimana banyak luka lebam pada tubuh korban."
"Kemudian dapat info bahwa korban dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban KDRT oleh suaminya," tuturnya.
Saat dimakamkan, belum terungkap adanya kasus KDRT dan keluarga belum membuat laporan.
"Tapi keburu dikafani, sehingga saya tidak lihat wajahnya. Cuma saya dengar dari tetangga kalau almarhum meninggal karena jadi korban KRDT suaminya," lanjutnya.
Pelaku sempat mengancam ketika keluarga membuat laporan ke Polresta Surakarta.
"Saya juga tanya adiknya, ternyata juga mengiyakan (adanya luka memar)," tukasnya.
Sari tidak mengetahui sosok pelaku lantaran pernikahan korban digelar secara sederhana.
"Jadi teman saya ini statusnya janda, kemudian dapat suami duda anak satu. Tidak tahu persis awal mulanya perkenalan seperti apa. Cuma sudah lama kenal," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Pangkep, Tersangka Curi HP dan Rudapaksa Korban
Korban menjadi mualaf agar dapat menikah dengan pelaku.
"Sempat saya tanya, kok tidak kabar-kabar, dirinya malah bilang kalau acaranya cuma kecil-kecilan, jadi cuma untuk kalangan keluarga saja. Ya sudah saya tidak masalah soal itu," ucapnya.
Diduga korban sering mendapat kekerasan selama pacaran hingga menikah.
Artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Detik-detik Adik di Gresik Habisi Nyawa Kakak Kandung, Disabet Parang Hingga Tembus Kepala Belakang