TRIBUNNEWS.COM - Sebuah mobil pengangkut uang ATM di Sumatera Barat dirampok, Senin (26/8/2024).
Pelaku perampokan tersebut ternyata dua oknum anggota Polri dan satu warga sipil.
Dua oknum polisi itu berinisial NPP (29) dan MSAD (21) yang berasal dari Kota Padang.
Sedangkan satu warga sipil berinisial HS (38), yang merupakan buruh harian lepas di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.
Aksi perampokan ini terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Perampokan ini terjadi pada Senin sekira pukul 23.00 WIB, ketika pengawal mobil jasa pengisian uang ATM, Bripda Steven Imanuel Harahap dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama Iptu Hendra yang hendak menitipkan barang kepada Bripda Steven.
Lalu, keesokan harinya sekira pukul 01.00 WIB, mobil yang dikawal oleh Bripda Steven berhenti di dekat PT Jaya Sentrikon, Padang Pariaman, Sumbar.
Mengutip TribunPadang.com, tak lama kemudian, para pelaku datang dan melakukan penodongan terhadap Bripda Steven.
Setelah berhasil mengambil uang senilai Rp 2,5 miliar, pelaku langsung kabur.
Di pagi harinya, pihak Polres Padang Pariaman melakukan penyelidikan terkait aksi perampokan ini.
Baca juga: 3 Fakta Perampokan Mobil Pengisian ATM di Padang Pariaman, 2 Pelaku Polisi dan 1 Warga Sipil
Pihak kepolisian pun mendapatkan petunjuk keberadaan pelaku HS.
Polisi pun gerak cepat dan menangkap HS serta barang bukti.
Tak lama kemudian, dua pelaku oknum polisi menyerahkan diri ke Polda Sumbar.
"Awalnya diamankan satu orang sipil,"
"Setelah penangkapan yang pertama dilakukan pengembangan yang tidak kurang dari 24 jam bisa terungkap semuanya,"
"Jadi ketiga pelaku sudah berhasil diamankan," kata Irjen Pol Suharyono, Kapolda Sumatera Barat.
Ia mengatakan, motif dari perampokan ini adalah uang, namun di balik motif tersebut, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Motif dari melakukan tindak pidana dengan sasarannya uang, pasti yang diambil adalah uang,"
"Namun, dibalik itu ada motif apa sedang kami dalami termasuk pertemuan antara sipil dan dua anggota kami seperti apa rencananya,"
"Pendalamannya masih berlangsung hari ini dan selanjutnya," ujarnya.
Suharyono mengatakan, uang yang dibawa oleh mobil pengantar uang tersebut adalah Rp6,2 miliar.
Namun, para pelaku hanya mengambil Rp2,5 milar.
"Akhirnya uang yang tersisa itulah yang dirampok, dan hanya terbawa Rp 2,5 miliar. Karena mobil pelaku hanya bisa menampung sebanyak itu," ujarnya.
Lakukan Evaluasi
Buntut dari kasus ini, Irjen Suharyono pun akan melakukan evaluasi terkait pengawalan uang dalam jumlah besar.
Baca juga: Detik-detik Mobil Pengisi ATM Dirampok 2 Oknum Polisi dan 1 Warga Sipil, Uang Rp2,5 Miliar Raib
"Evaluasi kedepan, kita akan mengecek lagi MoU,"
"Kami akan menekankan bahwa pengawalan tidak boleh dilakukan satu orang personel kepolisian,"
"Evaluasi ini akan dilakukan secara internal, walaupun ini kita prosesnya itu profesional keluar,"
"Namun, internal harus ada analisa dan evaluasi," ujar Suharyono, dikutip dari TribunPadang.com.
Ia menginginkan pengawalan bisa optimal, terlebih bila dilakukan pada malam hari.
"Ini untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan, karena sudah terjadi seperti ini,"
"Kalau sebelumnya biasanya aman, karena kejadian ini benar-benar tidak aman dan harus ada yang dievaluasi," sebutnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa anggota Polri harus bermoral.
"Karena ada oknum yang bermain, pastinya itu juga menjadi bagian penting dari kami sebagai unsur pimpinan menekankan kepada seluruh anggota bahwa moral itu hal yang terpenting," lanjut Irjen Suharyono.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Dua Polisi Rampok Uang Miliaran di Padang Pariaman, Kapolda Sumbar Evaluasi Pengawalan ATM
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPadang.com, Rezi Azwar)