TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya siswi SMP di Palembang, Sumatra Selatan berinisial AA (13) belum terungkap.
Jasad AA ditemukan dalam kondisi mengenakan pakaian futsal di kuburan cina Palembang, Minggu (1/9/2024).
Kepala Sekolah SMP Tri Budi Mulia, Siti Aisyah mengatakan AA dikenal sebagai siswi yang aktif dan baik.
"Anaknya lumayan kalau di sekolah, aktif, agak pendiam. Dia kelas 8," tuturnya, Selasa (3/9/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Terkait pakaian futsal yang dikenakan korban, Siti Aisyah menyatakan di sekolahnya tak ada eskul futsal untuk putri.
"Kalau cerita orang tuanya memang dia suka pakai pakaian olahraga futsal seperti itu," lanjutnya.
Salah satu teman korban, Novita (13), menceritakan AA sempat memberikan pesan terkait kematian.
"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek kuhantui kamu. Kalau soal baju futsal, memang dia suka pakai baju olahraga, tidak ikut futsal," bebernya.
Dua hari sebelum meninggal, AA mengajaknya bermain keluar rumah.
"Dari hari Jumat sama Sabtu dia nemuin kami ngajak main terus di dekat-dekat sini, tapi kami tidak ada yang mau. Tiba-tiba hari Minggu dapat kabar kalau Ayu meninggal, " tuturnya.
Keluarga korban, Nurpan, mengatakan AA sehari-hari berjualan balon untuk tambahan biaya sekolah.
Baca juga: Sosok Ibu di Kediri Pelaku Pembunuhan 2 Anak Kandung, Parang Ditemukan di Rumah
AA berjualan balon ditemani adiknya sejak lulus SD.
"Setiap pulang sekolah dari jam 2 sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki," ungkapnya.
Ibu korban, Winarti (39), mengaku mendapat kabar penemuan jasad anaknya dari keponakan.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, tadi keponakan saya, Petik, mampir ke rumah mengatakan bahwa AA di temukan sudah meninggal di kuburan Cina," tuturnya.
Winarti kemudian mendatangi lokasi penemuan jasad dan turut mengevakuasi jasad ke RS Bhayangkara.
Sebelum ditemukan tewas, korban keluar dari rumah tanpa pamit orang tua.
"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," jelasnya.
Baca juga: Menanti Keadilan di Kasus Pembunuhan Kekasih oleh Anak Anggota Dewan
Hasil Autopsi
Sebanyak 5 saksi telah diperiksa mulai ketua RT, ketua RW, ibu tiri, kakak sepupu hingga teman korban.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, mengaku telah melakukan olah TKP di lokasi penemuan jasad di kawasan TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina) Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatra Selatan.
"Masih dilakukan pengembangan dan pendalaman terkait peristiwa ini. Ya semoga ada titik terang dan mengerucut," ucapnya, Selasa (3/9/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kematian korban tidak wajar dan ditemukan sejumlah kejanggalan.
“Saksi ada kurang lebih lima orang yang kita periksa. Namun, belum ada yang mengerucut untuk ditetapkan tersangka,” lanjutnya.
Baca juga: Pembunuhan Bos Kontraktor di Lubuklinggau, Anaknya yang Masih Balita Saksikan sang Ayah Ditusuk OTK
Jasad korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk proses autopsi.
Tim forensik menemukan luka jerat di leher dan luka lebam di tubuh korban.
Dokter forensik RS Bhyangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen.
"Di lihat dari kondisinya, kuat mengarah korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat, dan ada jeratan pada bagian leher korban," ungkapnya.
Ditemukan juga luka bekas kekerasan di bagian sensitif korban.
"Yang jelas pada leher korban. Untuk cairan yang keluar dari hidung korban, dan darah itulah tadi tanda seseorang yang kekurangan oksigen berat," sambungnya.
Diduga korban tak melakukan perlawanan saat mengalami kekerasan.
"Ada (kekerasan) tetapi itu bukan untuk konsumsi kita, yang jelas sudah kita lakukan vagina swab dan rektal swab, dan sudah kami serahkan lab," imbuhnya.
Baca juga: Kronologi Kontraktor di Lubuklinggau Tewas Ditikam, Anak yang Masih 4 Tahun jadi Saksi Pembunuhan
Terkait waktu meninggal, dokter Indra menduga AA tewas 6 jam sebelum ditemukan.
"Tdak ada perlawanan. Untuk luka di bagian dagu sebelah kanan itu luka memar, dan untuk di bagian korban mengigit lidah karena nahan sakit. Namun untuk di tangan tidak ada ditemukan," tukasnya.
Diketahui, lokasi penemuan jasad hanya 600 meter dari rumah korban.
Sebagian artikel telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Polisi Ungkap Perkembangan Kasus Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Kuburan Cina Palembang
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSumsel.com/Andyka Wijaya)