TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kericuhan terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah saat aksi bagi-bagi uang oleh pasutri pengusaha batik, Ubaidillah dan Fitri Handayani.
Kejadian ini viral karena berujung ricuh dan banyak warga yang pingsan.
Dilaporkan, ribuan warga sudah mengantre dari pagi dan berdesakan mengikuti tradisi tebar uang tersebut pada Jumat, (6/9/2024) siang di Banyurip Gang 2, Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Dalam video yang beredar, suasana warga yang mengantre terlihat tidak kondusif mengakibatkan sejumlah orang terjepit hingga pingsan.
Padahal di tahun lalu, kasus serupa juga digelar oleh pengusaha batik lain.
Acara Tebar Uang Dihentikan Polisi
Begitu acara dimulai, warga antusias berebut uang yang disebarkan.
Tidak pandang bulu, dari anak-anak hingga orang tua ikut berdesak-desakan demi mendapatkan uang dan kupon hadiah.
Namun, situasi ini seketika berubah menjadi tidak kondusif. Aksi saling dorong dan lempar batu antar warga terjadi.
Khawatir menimbulkan banyak korban jatuhan, acara tebar uang ini akhirnya dihentikan polisi.
Tradisi ini adalah tradisi sebar uang atau udik-udik senilai Rp 35 juta.
Pasangan pengusaha batik tersebut diyakini adalah Ubaidillah dan Fitri Handayani.
Mereka menggelar tradisi dundunan tersebut di depan rumah mereka di Banyurip Gang 2, Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Kasus Serupa Tebar Uang di Pekalongan
Kejadian serupa terjadi pada Oktober 2023 lalu, di mana Romadhon, pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah juga viral bagi-bagi uang sebesar Rp35 juta dari atas rumah.
Ia melakukan aksi tersebut sebagai bentuk tasyakuran anaknya yang nomor 3. Beberapa orang sempat pingsan lantaran berdesak-desakan.
Pihak lurah dan polisi sebenarnya sudah sempat mengimbau, namun Romadhon kukuh sebar uang.
Romadhon (37), seorang pengusaha batik asal Kota Pekalongan, Jawa Tengah melakukan aksi udik-udikan atau sebar uang dari atas rumah kepada warga.
Dia menyebar uang sekitar Rp35 juta dalam rangka tasyakuran anaknya yang nomor 3.
Akibat aksinya itu, warga pun saling berebut dan saling dorong.
Bahkan, ada warga yang pingsan dan harus dilarikan ke Puskesmas.
Baca juga: VIRAL Pria Kena Tilang Elektronik karena Bonceng Pocong Tak Pakai Helm, Ini Kata Polisi
Video aksi bagi-bagi uang tersebut viral di media sosial setelah diunggah di akun Instagram @beritapekalongan1.
Dalam video itu terlihat ribuan orang baik anak-anak, ibu-ibu, orang dewasa berada di bawah berebut uang.
Bahkan terlihat warga saling dorong agar bisa mendapatkan uang tersebut.
Diketahui, lokasinya berada di depan kantor Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Minggu (9/7/2023).
Dijelaskan dalam narasi, "Udik-udikan neng ngarep Kel. Jenggot mau esuk kie lhur.... Ruamaee eee nemen.. (sebar uang di depan Kelurahan Jenggot tadi pagi). Infone total duwet ngasi Rp35 juta yg disebarkan (infonya total yang sampai Rp35 juta yang disebarkan)."
Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries Tri Hartanto membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Ya, tadi ada kegiatan udik-udikan di wilayah Jenggot. Tepatnya, di Jalan Pelita 3, RT 3 RW 9," kata dia dikutip dari Tribunnews.com.
Dia menceritakan, sebelum adanya kegiatan tersebut, pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik rumah agar tidak dilaksanakan demi antisipasi hal-hal tidak diinginkan.
"Sudah kita persuasif melalui kepala kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat atau yang memiliki acara tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan." ujar dia.
"Dan pada saat pelaksanaan tadi mulai ricuh, akhirnya kita hentikan. Karena, ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas," imbuh dia.
Menurut dia, kegiatan dihentikan sehingga tidak terjadi korban yang lebih banyak lagi.
"Korban sudah membaik. Tidak ada yang meninggal dunia. Kondisi korban semuanya sudah sehat. Ada korban empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. Yang dua sudah diperbolehkan pulang," ucap dia.
Pihaknya menambahkan, warga yang menggelar kegiatan selanjutnya akan diminta keterangan oleh anggota Satreskrim Polres Pekalongan Kota.
Baca juga: Nessa buka-bukaan Nasib Apesnya Dinikahi Pria Diduga Penyuka Sesama Jenis, Dedi Mulyadi Syok
Sementara itu, Lurah Jenggot Muhammad Fatoni mengatakan sebelum terlaksana kegiatan tersebut, pihaknya bersama polisi sudah meminta pembatalan acara kepada pemilik hajat, namun yang bersangkutan menolak dan tetap melaksanakan keinginannya untuk menebar uang sebagai bagian dari tradisi atau adat.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya aksi tebar uang oleh Romadhon (37) pengusaha batik.
Namun hasil koordinasi antara kelurahan, Polsek, dan Koramil mengalami jalan buntu." ucap dia.
"Pihak yang punya hajat tetap bersikukuh melaksanakan tradisi sebar uang," lanjut dia.
Bahkan, yang bersangkutan siap untuk bertanggung jawab penuh bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai.
"Kalau masyarakat yang datang ribuan. Korban pingsan ada sekitar 3 dan itu langsung dibawa ke Puskesmas Pekalongan Selatan. Lalu, pagar kelurahan Jenggot rusak," ucap dia.
Romadhon (37) pengusaha batik mengatakan, udik-udikan atau sebar uang tersebut merupakan acara tasyakuran anaknya yang nomor 3.
"Memang tradisi untuk 40 hari potong rambut anak ada udik-udikan," kata dia.
Dia menyebut, untuk nominal uang yang disebarkan hampir Rp 30-35 juta.
"Kami sebar ada enam titik. Itu disebar dari atas semua. Dari bawah cuma satu depan rumah," ucapnya.
Menurut dia, sebelum acara dilaksanakan pihak berwajib sudah menyarankan untuk dihentikan, tetapi karena sudah tradisi jadi acara tetap dilakukan.
"Kalau untuk masa itu ribuan ada. Saya ya gak nyangka bakal viral seperti ini. Orang-orang juga sudah menanti semua, untuk massanya terlalu banyak. Yaudah lah jalan. Alhamdulillah sampai sekarang lancar dan aman," imbuhnya.
Baca juga: Nessa Syok Suami Tolak Bulan Madu Tapi Berduaan dengan Pria di Malaysia, Update Story Lagu Romantis
Dia mengatakan, sempat ada insiden anak-anak jatuh dan pingsan karena berhimpitan.
Ada tiga warga yang harus dibawah ke puskesmas dan untuk sekarang semuanya sudah pulang ke rumah.
"Saya siap bertanggung jawab sepenuhnya. Dari kelurahan juga sudah mengizinkan. Dan saya pribadi, tanggungjawab penuh. Termasuk pagar kelurahan. Surat sudah ada ini. Saya bertanggungjawab penuh. Ini tadi yang luka juga sudah kami lunasi. Ada tiga orang anak. Usia 16 tahun satu, 10 tahunan, terus 16 tahun juga." ucap dia.
"Itu lukanya karena desak-desakan. Terlalu ramai. Sudah dibawa ke puskesmas dan sekarang sudah pulang ke rumahnya," tambahnya.
Dia juga memastikan bahwa tidak ada korban yang meninggal dalam kejadian tersebut.
"Lalu, untuk kabar ada yang meninggal itu hoaks. Jadi sudah tidak ada masalah," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Viral Bos Batik Sebar Uang Rp 35 Juta dari Atas Balkon di Pekalongan, Warga Rebutan hingga Pingsan,