"Ada, sempet di tengah-tengah ruangan tahanan pas Hadi dipukul gembok, Eko juga dapat perlakuan sampai sobek di bagian hidung," kata Eko sambil menangis.
Di sana Eko dipaksa mengaku ikut dalam permbunuhan Vina dan Eky.
"Terus disuruh ngakuin, kan ada pengakuan Jaya saya yang ngejar-ngejar. Katanya 'udah ngapain sih mesti harus gak, harus iya (ngaku)," ungkapnya.
Tak hanya Eko Ramadani, Rifaldy alias Ucil juga mengaku dipukuli oleh Iptu Rudiana.
Menurutnya pada tanggal 1 September 2016 Iptu Rudiana datang ke Polsek Utara Barat bersama anggotanya.
Saat itu Ucil sudah ditahan dalam perkara senjata tajam.
Ucil menegaskan kalau saat itu dirinya belum tahu kalau Iptu Rudiana adalah ayah Eky.
"Mereka datang, tiba-tiba nanyain itu, kamu tahu gak kejadian yang di flyover ini. Saya bilang gak tahu pak, saya udah 3 hari di sini, kejadian apa pak?," kata Ucil.
Kemudian Ucil pun dipaksa mengaku dengan cara kepalanya dibenturkan oleh Rudiana dan anggotanya.
"Saya dijedot-jedotin, di situlah saya mulai berontak, 'apa-apaan pak'," ujarnya.
Setelah itu Ucil pun dipaksa mengaku dan dipertemukan dengan Sudirman.
Sudirman pun menyebut kalau Ucil adalah Andika, dan setelah itu mereka dibawa ke Polres Cirebon Kota.
Ucil pun dibawa ke Unit Narkoba Polres Cirebon Kota dan dipaksa mengaku membunuh dan memperkosa.
Dirinya pun ingat betul kalau oknum yang memukulinya itu adalah Iptu Rudiana.