TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Enam rampok bercadar yang menyekap dan menganiaya Komandan Regu markas Damkar Godean belum berhadil ditangkap.
Pascaperistiwa perampokan pada Jumat (13/9/2024) di markas Damkar Godean hingga kini pelaku masih bebas berkeliaran dan polisi terus melakukan penyelidikan.
Aparat Reskrim Polsek Godean, Polresta Sleman masih mengumpulkan petunjuk yang diperlukan, untuk mengungkap kasus tersebut.
Kasus kriminalitas ini mendapat sorotan dan perhatian masyarakat, karena jarang terjadi dan korbannya adalah petugas di markas pemadam kebakaran.
4 Saksi Diperiksa
Panit Reskrim Polsek Godean, Ipda Sumantri mengungkapkan, pihaknya sejauh ini masih melakukan penyelidikan perkara tersebut dengan mendatangi lokasi kejadian maupun pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
Ada 4 saksi, termasuk korban yang sudah diperiksa.
Namun, pihaknya masih belum menemukan titik terang terduga pelaku dan berupaya mengumpulkan petunjuk lain.
"Untuk sementara belum. Masih penyelidikan mencari petunjuk," kata Sumantri, dihubungi Sabtu (14/9/2024).
Kasus perampokan disertai penganiayaan di markas Damkar Godean ini seperti telah direncanakan.
Baca juga: Komandan Regu Damkar Godean Tak Berdaya Lawan 6 Rampok Bercadar, Mulut Dilakban, Ditodong Senpi
Kronologi peristiwa bermula ketika 4 petugas sedang piket jaga di markas Damkar Godean di Senuko, Kalurahan Sidoagung, Jumat (13/9) dinihari.
Sekira pukul 02.35 WIB, petugas mendapat laporan dari call center damkar Induk Sleman terkait laporan ular masuk ke rumah warga di daerah Jomboran, Sendangagung, Minggir.
Tiga petugas piket di markas damkar Godean diberangkatkan mendatangi laporan kedaruratan itu.
Sedangkan markas hanya dijaga seorang diri oleh korban, Triyono, yang merupakan komandan regu piket.
Hanya berselang sekira lima menit, setelah tiga petugas berangkat, markas damkar tiba-tiba disatroni oleh 6 orang tak dikenal.
Para pelaku melakukan pengancaman menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit.
Triyono disekap, mulutnya dilakban, dipukuli hingga memar dan barang berharganya dirampas.
Belakangan, laporan kedaruratan ular kobra masuk rumah di Jomboran, Sendangagung, Minggir ternyata fiktif.
Pelapor, yang mengatasnamakan Ria, nomornya sudah tidak bisa dihubungi.
Periksa CCTV
Sumantri mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan petunjuk, selain meminta keterangan saksi juga mencari rekaman CCTV yang berada di seputar lokasi kejadian.
Menurut dia, di seputar lokasi kejadian berjarak sekitar 30-50 meter terdapat kamera pengintai yang kini dalam proses pengecekan.
Pihaknya juga meminta keterangan saksi lain, dari petugas keamanan di kantor Kapanewon Godean. Mengingat kantor Kapanewon dengan Markas Damkar bersebelahan.
"Untuk yang jaga malam di Kapanewon, hasil interogasi ditempat, beliau tahu ada kejadian setelah korban lari minta tolong ke beliau," katanya.( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Masih Kumpulkan Petunjuk, Kasus Perampokan Bersajam di Markas Damkar Godean,