TRIBUNNEWS.COM - IS (28), tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Nia Kurnia Sari (18) ternyata sempat membeli dagangan korban, Jumat (6/9/2024).
Setelah itu, IS merudapaksa dan menyekap Nia hingga korban tidak sadarkan diri.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menjelaskan, awalnya ada empat pemuda yang sedang duduk di warung melihat Nia dari kejauhan, di antara empat pemuda itu ada IS.
Kemudian, tiga pemuda membeli gorengan Nia.
Dikatakan Suharyono, proses keempat pemuda membeli gorengan Nia itu berlangsung sampai pukul 17.00 WIB.
Dalam kondisi hujan lebat Jumat sore itu, setelah membeli gorengan korban, terbesit rencana dalam ingatan IS untuk merudapaksa korban.
Kemudian, sekira pukul 18.25 WIB, tersangka melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.
Pelaku pun berpisah dari rombongan dan mengikuti korban.
Lalu, sekira 18.30 WIB, IS menghadang korban dan menyekapnya.
Saat menghadang korban, IS sudah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niatnya untuk merudapaksa korban.
Suharyono mengatakan, awalnya IS hanya berniat merudapaksa saja, tanpa membunuh korban.
Baca juga: Gadis Penjual Gorengan Diduga Dikuburkan IS usai Meninggal, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar
Namun, karena Nia melakukan perlawanan, pelaku menyekap korban selama enam menit sampai korban tidak sadarkan diri.
"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," ujarnya saat jumpa pers di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024), dikutip dari TribunPadang.com.
Setelah Nia disekap dan tak sadarkan diri, pelaku kemudian merudapaksa korban.
Selanjutnya, pelaku langsung menguburkannya dalam waktu yang singkat, sekira sampai pukul 19.30 WIB
Pada pukul 20.00 WIB, tersangka kembali pulang ke rumah dan mengganti pakaiannya yang sudah kotor dan basah kuyup karena kondisi cuaca hujan.
30 menit setelahnya, tersangka kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu dengan Nia.
Lalu, sekira pukul 23.00 WIB, tim gabungan dan keluarga korban langsung melakukan pencarian terhadap Nia yang dilaporkan hilang.
Lalu, korban ditemukan dua hari setelahnya, Minggu (8/9/2024) dalam kondisi terkubur tanpa busana, berjarak ratusan meter dari lokasi korban diduga dinyatakan hilang.
Pihak kepolisian melalui Suharyono pun telah memastikan melalui pengakuan tersangka, Nia dikuburkan saat hari korban dinyatakan hilang.
"Jadi tersangka ini sehabis melakukan penyekapan dan pemerkosaan, tersangka langsung menguburkan korban," ujarnya.
Suharyono menambahkan, pihaknya juga menduga kuat, Nia sudah tidak bernyawa saat dikuburkan dalam kondisi tanpa busana oleh IS.
Dugaan kuat ini disampaikan Suharyono berdasarkan informasi dari tim forensik yang sudah dikantongi pihaknya.
Apalagi, korban juga disekap selama enam menit, sehingga diduga membuat korban tidak bisa bernapas.
Hanya saja, tersangka tidak tahu apakah korban sudah tidak bernyawa saat dikuburkan.
Baca juga: Kronologi IS Lakukan Aksi Keji ke Gadis Penjual Gorengan, Sudah Siapkan Tali Rafia
Namun, IS memastikan korban sudah tidak sadarkan diri saat penyekapan.
"Dari tim forensik disampaikan bahwa tidak ada bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di paru-paru korban," ujarnya.
"Kuat dugaan sudah meninggal, tapi akan kami sampaikan lebih lengkapnya melalui hasil autopsi," ujarnya.
IS Ditangkap di Rumah Kosong Warga
IS ditangkap di rumah kosong milik warga sekitar, di Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Kamis (19/9/2024).
Saat itu, IS diketahui tengah bersembunyi di atas loteng rumah kosong tersebut.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, pihaknya mengamankan IS setelah mendapat informasi dari masyarakat yang merasa janggal dengan rumah kosong itu.
Warga mengatakan, rumah tersebut biasanya tidak dihuni karena pemilik rumah sering menghuni rumahnya yang lain.
Namun, saat warga mengunjungi rumah kosong tersebut, kondisi pintu rumah terkunci dari dalam.
Hal tersebut pun langsung membuat warga curiga dan melaporkannya ke pihak kepolisian yang sedang berjaga.
Setelah itu, polisi langsung menuju rumah tersebut dengan melakukan pembukaan paksa pintu utama, agar bisa masuk, mengingat kondisi pintu rumah terkunci.
Setelah masuk, pihak kepolisian menemukan sejumlah tanda mencurigakan, kemudian melakukan penggeledahan.
Hingga akhirnya, IS ditemukan sedang bersembunyi di atas loteng rumah kosong itu.
"Pelaku berhasil kami amankan di atas loteng di bagian dalam rumah sedang bersembunyi," ujarnya.
Baca juga: Jejak Persembunyian Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Diduga Ada yang Bantu IS
Polisi pun terpaksa naik ke loteng untuk menangkap pelaku.
Kemudian, polisi dan pelaku turun dari atas loteng menggunakan tangga kayu.
Saat IS turun, beberapa orang tampak menarik kaki dan celananya hingga ia jatuh berdiri di lantai.
IS juga sempat mendapat bogem mentah dari beberapa orang yang geram dengan tindakan biadabnya membunuh gadis penjual gorengan.
Kericuhan pun sempat terjadi, tapi polisi berpakaian preman siaga mengamankan pelaku agar tak dihakimi warga.
Saat diamankan IS tidak melakukan perlawanan dan pasrah pada pihak kepolisian.
Kronologi Pembunuhan
Sebelumnya, Nia dilaporkan hilang pada Jumat saat berjualan gorengan secara keliling.
Nia sendiri berjualan gorengan keliling dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Namun, hingga pukul 20.00 WIB, Nia tak kunjung pulang dan membuat keluarganya khawatir sampai memutuskan untuk mencarinya.
Kabar hilangnya Nia itu juga sempat membuat heboh masyarakat Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung hingga mereka membantu mencari gadis penjual gorengan tersebut.
Namun, dari pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB, tidak ada hasil dari pencarian warga itu.
Lalu, pada pencarian keesokan harinya, Sabtu (7/9/2024), warga menemukan barang dagangan Nia yang berserakan di atas tanah, mulai dari gorengan, kantong plastik, botol saus, dan uang yang tergeletak tidak jauh dari lokasi rumahnya.
Melihat hal tersebut, warga menduga kuat Nia mengalami tindak kejahatan.
Setelah itu, para warga bersama tim gabungan menemukan pakaian Nia di seberang lokasi penemuan dagangan.
Terakhir, baru warga menemukan gundukan tanah merah dan ikat rambut Nia.
Saat itu, baru ditemukan juga tubuh Nia dalam kondisi terkubur dalam tanah dan tanpa busana.
Setelah ditemukan, jasad Nia langsung dievakuasi pihak berwajib ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Sekarang, jenazah Nia sudah dimakamkan di kuburan kaum dekat kediamannya.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, Nia menjadi korban pembunuhan dan rudapaksa.
"Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana, setelah ditemukan pakaian korban sebelumnya," ujar Faisol, Senin (9/8/2024), dikutip dari TribunPadang.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman, Pelaku Sempat Beli Gorengan Korban
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunPadang.com/Rezai Anwar/Panji Rahmat)