TRIBUNNEWS.COM - Setelah 1,5 tahun disandera, Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens akhirnya dilepaskan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Diketahui, pilot asal Selandia Baru ini disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari lalu.
Saat itu, Kapten Philip disandera setelah pesawatnya yang mengangkut lima orang penumpang dibakar.
Selama 19 bulan, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk membebaskan Kapten Philips.
Mengutip Tribun-Papua.com, Kaops Damai Cartenz 2024, Brigjen Faizal Ramadhani, menuturkan Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 menggunakan metode pendekatan dalam pembebasan Kapten Philip.
Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
"Ya benar, kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya."
"Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri," jelas Faizal.
Setelah melakukan berbagai pendekatan berbulan-bulan lamanya, akhirnya hari ini, Sabtu (21/9/2024) Kapten Philip berhasil dijemput oleh tim gabungan TNI-Polri di bawah Satgas Damai Cartenz 2024.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, KBP Dr Bayu Suseno menuturkan, Kapten Philip dijemput oleh tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga.
Setelah dijemput, pilot Susi Air tersebut langsung diterbangkan ke Mako Brimob Batalyon B/Timika.
Baca juga: Kata Susi Pudjiastuti soal Kapten Philip yang Sudah Dibebaskan KKB: Alhamdulillah, Allah Maha Besar
"Ya benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat,"
"Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika," jelas Bayu.
Sesampainya di Mako Brimob, Kapten Philips langsung menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi fisik maupun psikologis.