TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pelaku penculik dan pembunuh Aqilatunnisa Prisca Herlan (5), bocah perempuan asal Cilegon yang jasadnya ditemukan dalam kondisi wajah dilakban dicecar polisi.
Percakapan itu terungkap lewat sebuah video yang beredar di media sosial.
Pelaku yang belum diketahui namanya itu duduk di kursi paling belakang sebuah mobil.
Diduga interogasi dilakukan saat pelaku dibawa dari lokasi penangkapan menuju kantor polisi.
Dikutip dari TribunJakarta.com, terlihat terduga pelaku menggunakan kaos biru.
"Pernah punya anak gak? Pernah punya anak gak kamu?!" teriak petugas polisi yang geram dengan aksi biadab pelaku.
Terduga pelaku tak menjawab apapun hanya mengangguk dan melihat ke bawah.
"Gak punya hati! Gimana kalau anak kamu yang begitu? Se*an kamu!" sambung petugas.
"Lu pakein lakban? Apa yang lu lakban? Apa yang lu tempeleng?" kata petugas lagi.
"Giginya sampai rontok lu apain? Lu apain?" teriak petugas lagi.
Pelakunya hanya sedikit bicara dengan suara yang pelan.
Polisi tak berhenti mengintrogasi pelaku.
"Kamu dasarnya apa sih? Siapa yang nyuruh?"
"Yang nyuruh siapa, sebutin namanya, alasannya apa?" tanya polisi.
"Katanya tuh punya utang," kata pelaku.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Jatanras Polda Banten, Polres Lebak dan Polres Cilegon menangkap lima tersangka.
Tiga pelaku merupakan emak-emak bernama Rahmi, Saenah, Emi. Dua lainnya pria bernama Yayan dan Ujang.
"Benar sudah ditangkap," kata Kapolres Lebak AKBP Suyono kepada Tribun Banten.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/9/2024).
Kendati demikian, Suyono tak menjelaskan lebih jauh terkait kasus tersebut.
Sebab kata dia, kasus itu ditangani penyidik Jatanras Polda Banten.
Diduga Bermotif Utang Piutang
Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara sebelumnya mengungkap bila pembunuhan bocah perempuan tersebut diduga bermotif utang piutang.
"Sementara itu (utang piutang), tapi kesimpulan akhirnya nanti, akan kita lengkapi dulu pemeriksaan saksi-saksinya," kata Kemas, Sabtu (21/9/2024).
Sebelum korban diculik dan ditemukan meninggal dunia, diketahui ibu korban satu bulan sebelumnya sempat mendapatkan teror dari orang tidak dikenal.
Polisi mengetahui hal tersebut setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.
"Iya hasil keterangan dari ibu korban, memang (keluarga korban,-red) mendapat ancaman sudah satu bulan yang lalu," ujar AKBP Kemas, Jumat (20/9/2024).
Kemas Indra menyebut, ibu korban diketahui berprofesi sebagai penjual barang dengan cara kredit.
Ibu korban, kata dia, sering mengkreditkan barang kepada orang.
Setelah ibu korban menagih utang piutang terhadap satu pelanggannya, keluarga korban mendapatkan teror dan ancaman.
"Ibu korban sering mendapatkan teror berupa ancaman di WA (whatsapp,-red), akan saya bunuh katanya, baik dari suami dan lain sebagainya," katanya.
Adapun soal kabar yang beredar mengenai persoalan teror dan ancaman itu telah dilaporkan pihak keluarga sebelum Aqila menjadi korban penculikan.
Kemas Indra membenarkan bahwa pihak keluarga sudah melaporkan itu jauh sebelum tragedi penculikan dan dugaan pembunuhan terhadap korban.
"Iya, jadi ancaman itu dari pihak korban sudah sempat melaporkan ke kita, sudah kita komunikasikan dengan ibu korban apabila ibu mendapatkan ancaman bisa lapor ke kita," katanya.
"Kemudian bisa difoto kan yang mencurigakan di sekitar kontrakannya," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, bocah asal Komplek BBS RT/RW 01/04 Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon diduga menjadi korban penculikan oleh orang tidak dikenal (OTK).
Aqila dikabarkan hilang pada Selasa (17/9/2024) di rumah kontrakannya saat ditinggal keluar sebentar oleh ibunya.
Selain jadi korban penculikan, perempuan berusia 5 tahun itu terindikasi telah menjadi korban pembunuhan oleh pelaku.
Baca juga: Ancaman Pembunuhan Lewat Chat Misterius Diduga Terkait Kematian Bocah Perempuan Wajahnya Dilakban
Pasalnya, bocah malang itu ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan pada Kamis (19/9/2024) pagi, di pesisir pantai Cihara, Kabupaten Lebak. (*)