News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Jutek Bongso Sebut Sudirman Berubah Drastis di Sidang PK Kasus Vina: Awalnya Diajak Bicara Sulit

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terpidana kasus Vina, Sudirman berubah drastis saat menjalani Sidang PK di PN Cirebon, tak menunjukkan memiliki keterlambatan berpikir.

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Sudirman terpidana kasus Vina, Jutek Bongso mengatakan, kliennya berubah drastis.

Perubahan mencolok dari Sudirman ini terlihat saat ia menjalani Sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jawa Barat.

Sejak awal kemunculannya sebagai terpidana kasus Vina, Sudirman disebut memiliki keterlambatan dalam berpikir dan kecerdasan di bawah rata-rata.

Bahkan, pihak keluarga menyebut Sudirman disabilitas mental karena lulus Sekolah Dasar (SD) saat usianya sudah 17 tahun.

Sementara, kakak Sudirman, Benny menyebut sang adik di bawah rata-rata atau kurang.

Namun, dalam Sidang PK, Sudirman tak menunjukkan dirinya adalah orang dengan keterlambatan berpikir atau seperti yang disebutkan sebelumnya.

Pasalnya, dalam persidangan tersebut, Sudirman begitu lugas, lancar bicara, dan tampak terstruktur dalam memberikan kesaksiannya.

Jutek menjelaskan, informasi awal yang ia terima saat mendapatkan kuasa, Sudirman adalah orang yang memiliki keterlambatan berpikir.

"Kami mendapatkan informasi yang sama seperti yang tadi disampaikan."

"Karena kami belum bisa bertemu ya sementara informasi itu dulu yang kami pegang," kata Jutek, dikutip dari tayangan YouTube Nusantara TV, Rabu (3/10/2024).

Lalu, sekira satu bulan yang lalu, Jutek yang mendapatkan kuasa menemui Sudirman ke Lapas Banceuy, Bandung.

Baca juga: Sidang PK Terpidana Kasus Vina, Reza Indragiri: Jika Ditolak Memunculkan Kengerian yang Luar Biasa

Saat itu, Jutek sempat berbincang dengan Sudirman. Namun, menurutnya, Sudirman sulit diajak bicara.

"Saya bertemu langsung dengan Sudirman, saya ngobrol saat itu nampak berbeda jauh sekali Sudirman yang kemarin hadir di sidang dengan yang pertama saya temui," terangnya.

Sudirman yang ditemui Jutek pertama terlihat dalam kondisi tertekan.

Bahkan, Jutek harus mengulang pertanyaannya kepada Sudirman berulang kali.

"Sudirman yang saya temui pertama kali di Lapas Banceuy, saat itu memang saya melihat ya tertekan ya."

"Kita ajak berbicaranya pun sulit sekali dan harus berapa kali, mungkin ada 10 kali saya bertanya dengan pertanyaan yang sama baru dia bisa menjawab," urainya.

"Saya gak tahu apakah selama ini dia stres atau apa itulah yang selalu kita sampaikan," sambungnya.

Kemudian kali kedua Sudirman datang ke Lapas Banceuy, sudah ada perubahan dari Sudirman.

Ketika itu, Sudirman sudah bisa tertawa dan bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Jutek dan timnya.

"Di situ mulai kami bisa ngorek lebih banyak, pertanyaan-pertanyaan."

"Sehingga kesan pertama kami mendapatkan informasi yang tadi disampaikan, dia idiot ya mohon maaf ya keterbelakangan mental, kami tidak mendapatkan kesan itu," tandasnya.

Jutek juga mendapatkan jawaban soal Sudirman yang lulus SD di usia 17 tahun.

Menurut pengakuan Sudirman, ia malas bersekolah, sehingga baru lulus SD di usianya yang sudah 17 tahun.

"Kalau itu diakui langsung," tukasnya.

Baca juga: Analisis Reza Indragiri soal Kondisi Sudirman Terpidana Kasus Vina, Kritik Otoritas Penegakan Hukum

Fakta Baru di Sidang PK Sudirman

Dalam Sidang PK Sudirman, Rabu (2/10/2024), terungkap sejumlah fakta baru.

Di antaranya, Sudirman mengaku tidak mengetahui peristiwa pembunuhan yang menewaskan Vina dan Eky, 2016 silam.

Sudirman juga tak mengetahui, ada aksi pelemparan batu dan kejar-kejaran dalam peristiwa tersebut.

Kuasa hukum enam terpidana kasus Vina, Jutek Bongso (kanan) memberikan keterangan terkait perkembangan laporan kubu terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon kepada Rudiana, Aep dan Dede di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (30/6/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

"Terkait dengan peristiwa yang ada, Sudirman mengatakan tidak mengetahuinya, tidak tahu menahu ya."

"Ada pembunuhan, timpuk-timpukan batu, kejar-kejaran, dia tidak tahu ada peristiwa itu," kata Jutek, Rabu.

Pasalnya, kata Jutek, di hari kejadian Vina tewas pada 27 Agustus 2016, Sudirman sedang berada di rumah tetangganya.

Bahkan, ada saksi yang melihat Sudirman di rumah tetangganya kala itu. 

"Nanti kita akan hadirkan tetangganya itu yang menyaksikan," ujarnya.

Selain itu, terungkap Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Sudirman pada 2016 adalah bohong.

Kebohongan itu dibuat oleh Sudirman karena kala itu dia mengaku berada di bawah tekanan.

"Hari ini kami konfirmasi lagi, kami pertegas lagi, dia menyatakan itu (BAP) adalah bohong karena di bawah tekanan," jelas Jutek.

Jutek juga mengungkapkan, Sudirman tidak pernah melihat pembunuhan, pengeroyokan hingga rudapaksa terhadap Vina dan Eky.

"Peristiwa itu tidak pernah dia lihat. Peristiwa pembunuhan itu ya, perkosaan, pengeroyokan itu tidak pernah dia lihat, tidak pernah dia alami," ungkap Jutek.

Sementara itu, Sudirman juga mengaku tidak mengenal empat terpidana kasus Vina.

"Yang kita dapatkan dari persidangan Sudirman hari ini adalah ternyata ada empat nama yang tidak dia kenal"

"Ada Andi, ada Hadi, Dani, kemudian ada Pegi Perong dan juga ada Rivaldi. Itu nama dia tidak kenal," tandasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini