News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Juru Parkir di Medan oleh Satu Keluarga, Dicambuk Pakai Ekor Ikan Pari, Ditusuk 7 Kali

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang Didi Yudi Wardana (38), dan istrinya Rinawati Tarigan (40) sebagai pemilik rumah makan, serta Hamzah Iqbal Tarigan (35) adik dari Rinawati yang menganiaya juru parkir hingga tewas (kiri). Penampakan ekor ikan pari yang dipakai Rinawati Tarigan (40) untuk menganiaya juru parkir, Ardani Laia (28) (kanan)

TRIBUNNEWS.COM - Ardani Laia (28), seorang juru parkir tewas di dalam becak motor di Simpang Pemda, Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (1/10/2024).

Belakangan terungkap, Ardani tewas setelah dianiaya oleh satu keluarga.

Pihak kepolisian telah menangkap dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka terkait tewasnya Ardani.

Ketiganya yakni Didi Yudi Wardana (38) dan istrinya, Rinawati Tarigan (40) sebagai pemilik rumah makan, serta Hamzah Iqbal Tarigan (35) adik dari Rina.

"Tersangka ini satu keluarga, suami istri dan iparnya, kata Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Bambang Gunanti Hutabarat, Sabtu (5/10/2024), dilansir Tribun-Medan.com.

Kejadian bermula pada Kamis malam sekira pukul 18.00 WIB.

Saat itu, Didi dan Iqbal terlibat pertikaian dengan korban.

Pertikaian itu bermula dari permintaan Ardani untuk memungut uang parkir di depan rumah makan milik Didi dan Rina.

Namun, ketiga pelaku yang masih satu keluarga itu menolak, sehingga terjadi perselisihan.

Setelah itu, korban pergi untuk memanggil bosnya yang mengelola parkir.

Sekira pukul 21.00 WIB, korban kembali mendatangi rumah makan itu bersama dua temannya.

Baca juga: Juru Parkir Tewas Dianiaya Satu Keluarga di Medan, Ekor Ikan Pari Jadi Bukti

"Di situlah korban dianiaya karena masalah parkir. Masing-masing tersangka mengakui ada memukul, menendang, dan lainnya," ucap Bambang.

Saat melihat pertikaian itu, Rina mengambil ekor pari kering dari rumah makannya untuk menganiaya korban.

"Pelaku (Rina) memukul korban (dengan cara mencambuk) sebanyak dua kali menggunakan ekor ikan pari itu. Pertama, di bagian lengan kiri korban dan kedua, di bagian badan," ungkap Bambang, dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan hasil autopsi, ada tujuh luka tusuk yang membuat korban sekarat.

Di antaranya, enam luka tusuk di bagian perut dan satu luka tusuk di bagian punggung.

Namun demikian, luka tusuk itu bukan perbuatan dari tiga tersangka yang sudah ditangkap.

Melainkan ada pelaku lain yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.

"Yang menusuk diluar dari tiga tersangka ini. Ada yang kita duga tersangka lain yang menusuk sehingga di tubuh korban ada 7 luka tusukan," terangnya.

Bambang menuturkan, warga sekitar sempat menolong dengan melarikan korban ke rumah sakit menggunakan becak motor.

Namun, sesampainya di Simpang Pemda, korban sudah menghembuskan napas terakhir.

Dari situlah, polisi mendapatkan informasi dan mendatangi lokasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Jukir di Medan Diduga Tewas Dikeroyok 1 Keluarga, 1 Ekor Ikan Pari Kering Jadi Bukti

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Fredy Santoso, Kompas.com/Goklas Wisely)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini