News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto Eks Penyidik KPK yang Bantu Guru Honorer Nyambi Pemulung

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut profil Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto jadi sorotan usai membantu Alvi Noviardi, guru honorer asal Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Alvi Noviardi viral setelah kisahnya bekerja sebagai pemulung barang bekas beredar di media sosial.

Diketahui, AKBP Tri Suhartanto membantu Alvi hadiah umroh ke Tanah Suci dan modal usaha.

AKBP Tri Suhartanto adalah perwira polisi lulusan Akpol 1997.

Tri Suhartanto sempat bergabung lengan lembaga antikorupsi KPK sebagai penyidik.

Tri Suhartono tercatat menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan KPK mulai akhir 2018 hingga Februari 2023.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Tri Suhartono beberapa kali menangani kasus dugaan korupsi perhatian publik.

Salah satunya adalag kasus korupsi Mardani H Maming, Bupati Tanah Bambu, Kalimantan Selatan periode 2010-2018.

AKBP Tri Suhartanto kembali bertugas di Polri pada Oktober 2022.

Dikutip dari Kompas.com, Tri Suhartanto mengatakan bahwa dia kembali ke Polri karena masa kerja empat tahun sebagai seorang penyidik KPK telah habis.

Bahkan, seharusnya ia kembali pada Oktober 2022.

Namun, karena terdapat perkara yang harus ditangani, dia diminta untuk menyelsaikan terlebih dulu.

"Baru kembali ke kesatuan (Polri) pada Februari 2023," ucap dia.

Sementara itu, Tri mengaku tak ingin memperpanjang masa jabatan di KPK karena sang anak saat ini tinggal sendiri.

Sedangkan, istrinya masih dalam dinas pendidikan.

Berikan hadiah untuk guru honorer nyambi pemulung

AKBP Tri Suhartanto memberikan hadiah kepada Alvi sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras demi menghidupi keluarga.

Alvi Noviardi tercatat sebagai guru honorer di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi.

Ia mengajar sebagai guru mata pelajaran IPS di MTs wilayah Sukabumi.

Menurut Alvi, penghasilannya menjadi guru honorer tak mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Oleh sebab itu, ia berinisiatif kerja sampingan menjadi pemulung ketika pulang mengajar.

"Uang dari bantuan enggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, makanya saya berinisiatif pulang sekolah mulung di jalan sampai ke rumah," ucap Alvi di Mapolres Cimahi, Senin (7/10/2024), dilansir TribunJabar.id.

Alvi memulung barang-barang bekas, berupa botol plastik hingga paku bekas selama empat jam dalam sehari.

Ia mengumpulkan barang bekas tersebut, selama satu pekan sebelum dijual.

"Mulai pulang sekolah, jam 1 sampai jam 5 sore. Dijualnya per minggu, karena sehari tidak banyak," ucapnya.

Seminggu 50 Ribu

Lebih lanjut, Alvi mengatakan, hasil penjualan barang bekasnya sekira Rp 50 ribu seminggu.

Meski tak banyak, namun Alvi menilai, hasilnya dapat membantu menutup kebutuhan sehari-hari.

"Seminggu paling Rp 50 ribu, karena sekarang lagi murah juga," lanjut Alvi.

Masih mengutip Tribun Jabar, Alvi menyebut, sudah mulai memulung sejak masih kuliah dan belum menikah.

Namun, ketika menikah, Alvi sempat menghentikan aktivitas memulungnya.

Kini, Alvi diketahui mendapatkan bantuan sertifikasi dari Kemenag, sebesar Rp2,8 juta.

"Sekarang alhamdulillah sudah mencapai Rp2,8 juta per bulan," katanya.

Kerap Bertemu Anak Didiknya

Ketika bekerja sebagai pemulung, Alvi mengaku kerap bertemu para siswanya.

Meski begitu, Alvi tak merasa malu lantaran yang dilakukannya bukan hal yang haram.

"Sering, bahkan seluruh pihak sekolah juga tahu, kalau ketemu salaman."

"Tidak malu. Menurut saya, mengajar dan memulung itu sama-sama mulia, halal," ungkap Alvi.

Alvi Noviardi, guru honorer asal Sukabumi yang menyambi jadi pemulung saat ditemui di Polres Cimahi, Senin (7/10/2024). (Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini