Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, PASAMAN BARAT- Tim gabungan pengawas aliran kepercayaan masyarakat (PAKEM) Kabupaten Pasaman Barat melakukan penindakan terhadap sejumlah warga negara asing (WNA) yang diduga akan menyebarkan aliran sesat di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (16/10/2024).
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto mengatakan bahwa tim gabungan menemukan sebanyak tujuh orang WNA yang tinggal di Wisma Bancah Tarok, Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Ketujuh orang itu adalah Anaya Kaur (6), Priya Kurji (37), Muhammed Abdullah Sufian (1), Khadijjah (3), Krillan (39), Sianna (8) yang merupakan warga negara Inggris dan Osama (35) warga negara Norwegia.
Para WNA tersebut mengaku diperintahkan membaiat Muhammad Qosim menjadi Imam mahdi sebagai pemimpin umat Islam.
Baca juga: Sapi di Pasaman Diterkam Harimau Sumatra, BKSDA Sumbar Pasang 3 Kandang Jebak
Sempat mediasi dengan GAZA
Pimpinan Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA), R Diki Candra, sebelumnya sempat menyambangi Osama yang berdomisili di Sumatera Barat. Dicky mengaku mendapatkan kabar tersebut dari video YouTube dan tertera nama Ci Susila yang menyampaikan berita tentang adanya Nabi dan sekaligus Imam Mahdi di berbagai media sosial.
Kedua belah pihak sempat diskusi panjang namun tidak terdapat titik temu. Mereka kemudian bersepakat melakukan mubahalah (sumpah) membuktikan kebenaran dari pengakuan Ci Susila dan Osama, Rabu, 16 Oktober 2024.
R Diki Candra menyampaikan bahwa kehadiran majelis GAZA di Sumatera Barat, selain untuk mengetahui kebenaran pengakuan tersebut, juga ingin meredakan situasi yang dibuat cukup gaduh atas pengakuan keduanya.
"Mubassyirat sesungguhnya adalah salah satu kaidah yang patut dipahami sebagai sebuah petunjuk, namun tidak berbentuk nyata, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ci Susila, yang menyatakan bertemu langsung dengan Allah, hal ini sangat memungkinkan membuat orang ragu tentang kebenaran Mubasysyirat," kata dia, Kamis (17/10/2024).
Kata Dicky, di dalam hukum Islam, mubahalah adalah jalan terakhir untuk menyelesaikan persoalan, Majelis GAZA secara aktif telah mengingatkan Ci Susila agar menyadarkannya dan begitupun dengan pengikut-pengikutnya.
Dari GAZA ada tiga orang yang bersedia melakukan Mubahalah yakni Nanang Qosim, Ihsan Harahap dan Ahmad. Sementara Dicky menjadi saksi.
"Sangat jelas dalam videonya, Osama mengaku bukan hanya sebagai Imam Mahdi dan juga sebagai Rasul," tutup Diki.
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto mengatakan dari tujuh orang WNA tersebut, enam orang berkewarganegaraan Inggris dan satu orang dari Norwegia.
"Mereka memiliki dokumen administrasi yang sah berdasarkan paspor yang dimilikinya, namun memiliki tujuan yang sesat,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Tribunpadang.com pada Kamis (17/10/2024) siang.
“Ketika ditanya terkait tujuan keberadaannya WNA atas nama Osama alias Muhammad Bin Abdullah mengatakan tujuannya ke Indonesia atau Pasaman Barat untuk membaiat Muhammad Qosim yang saat ini masih berada di Jakarta untuk dijadikan sebagai Imam Mahdi,” jelasnya.
Hal itu dijelaskannya berdasarkan mimpinya yang bertemu dengan Allah SWT dan diperintahkan untuk membaiat Muhammad Qosim menjadi Imam mahdi sebagai pemimpin umat Islam.
“Untuk menjaga situasi Kamtibmas agar tetap kondusif, maka para WNA ini telah dibawa ke kantor Imigrasi Kabupaten Agam oleh petugas Imigrasi,” jelasnya.
Terpisah, Camat Pasaman Andre Affandi menyampaikan bahwa saat ini tim gabungan masih terus memantau informasi mengenai rencana kedatangan Muhammad Qosim yang informasinya merupakan warga negara Pakistan dan akan dibaiat oleh Osama.
“Tim masih terus memantau. Selain itu, kita juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap orang yang tidak dikenal apalagi telah membawa kepercayaan baru apalagi sesat. Kalau hal itu dijumpai, silahkan laporkan kepada pemerintah setempat sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Sedangkan terhadap warga yang telah memberikan fasilitas tempat tinggal WNA ini rencananya akan diberikan ceramah agama oleh petugas dari kantor Kementerian Agama Pasaman Barat agar apa yang mungkin telah diterimanya beberapa hari belakangan mengenai kepercayaan ini bisa kembali lurus.
“Mereka telah berada disini (Pasaman Barat) sekitar satu minggu lamanya. Tentu ini tugas dari Kemenag lagi untuk memberikan ceramah agama kepada warga kita yang mungkin banyak sedikitnya telah terpapar oleh aliran kepercayaan tersebut,” pungkasnya. (Tribun Padang/Tribunnews).
Foto: di cms (gerakan akhir zaman)