TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta pesawat Sam Air jatuh di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada Minggu (20/10/2024).
Akibat jatuhnya pesawat Sam Air, ada 4 orang dilaporkan tewas.
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat jenis Twin Otter milik PT. Semuwa Aviasi Mandiri (SAM AIR) itu.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Kementerian Perhubungan sedang turun tangan melakukan investigasi.
1. Berawal dari hilang kontak
Jatuhnya pesawat Sam Air bermula saat pesawat melakukan penerbangan rute Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato.
Dirangkum dari TribunGorontalo.com, pesawat yang dikendalikan captain M Saefurubi A dan Co-captain M Arthur Vico G lepas landas pada Minggu (20/10/2024) pukul 07.03 Wita.
Setelah 19 menit mengudara, pesawat Sam Air tiba-tiba kehilangan kontak.
Pilot Saefurubi terakhir mengontak dengan AIRNAV Makassar.
Pesawat seharusnya sudah mendarat sekira pukul pukul 07.33 Wita.
Namun sudah lewat estimasi penerbangan, pesawat Sam Air tak kunjung kelihatan moncongnya.
2. Jatuh dan hancur
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F mengatakan, pesawat Sam Air hilang kontak kurang lebih selama 2 jam.
Hilangnya pesawat terjawab setelah masuk laporan jatuhnya pesawat perintis milik SAM Air teregistrasi dengan nomor PK-SMH (DHC6) ini pada pukul 09.00 Wita.
Baca juga: Kemenhub Ungkap Kronologi SAM Air Jatuh di Gorontalo: Hilang Kontak 11 Menit dari Jadwal Landing
"Pesawat lost contact pada pukul 07.22 Wita dan beberapa jam kemudian pesawat ditemukan hancur total," katanya kepada Tribunnews.com.
Lokasi jatuhnya pesawat Sam Air berada di kawasan tambak warga Randangan yang hanya berjarak 500 meter dari Bandara Panua Pohuwato.