TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna meningkatkan perdagangan di wilayah perbatasan negara pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus percaya diri dan bisa melakukan inovasi menghadapi peluang serta persaingan yang ada.
Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan Puluhan Karung Baju dan Sepatu Bekas Berbagai Merk Terkenal di Nunukan
Atas alasan itulah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Cabang Tarakan, Kalimantan Utara menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya di wilayah perbatasan negara.
Kali ini Kabupaten Nunukan, Kecamatan Sebatik yang berbatasan langsung dengan Malaysia menjadi target PNM untuk memberikan pelatihan keuangan bagi warga desa.
Program Mba Maya (Merdeka dan Berdaya) Fase III menjadi salah satu upaya PNM meningkatkan daya saing serta ketahanan usaha warga desa di Nunukan. Program tersebut merupakan inisiasi PNM untuk melakukan pemetaan dan melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan nasabah di setiap cabang.
Melalui program Mba Maya, para nasabah akan diberikan 3 (tiga) tema pelatihan yaitu literasi keuangan, literasi usaha, dan juga literasi digital.
Baca juga: PPI Dunia dan PNM Sepakat Perkuat Ekonomi Masyarakat Melalui Micro Financing
Dihadiri 51 nasabah PNM Mekaar, pelatihan ini diharapkan dapat membantu nasabah kedepannya siap menghadapi tantangan pasar lintas negara dan menumbuhkan semangat inovasi bagi UMKM perbatasan.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengatakan, melalui pelatihan ini, PNM ingin pelaku UMKM yang berada di wilayah perbatasan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pelaku utama dalam perdagangan di kawasan strategis ini.
"Pelaku usaha di wilayah perbatasan kami dorong agar semakin percaya diri dan siap menghadapi peluang serta persaingan yang ada," ujar Arief dalam keterangan resmi, Selasa(22/10/2024).
Terletak di ujung utara Kalimantan, Kabupaten Nunukan tidak hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga kekuatan ekonomi yang signifikan.
Berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah, Malaysia, Nunukan menjadi titik kunci dalam perdagangan internasional.
Terlebih lagi, Kecamatan Sebatik yang unik, dengan sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi pusat interaksi ekonomi lintas negara.
Baca juga: Menko Polhukam Angkat Situasi Perbatasan Malaysia, RI Dapat 127 Hektar Kebun Sawit di Pulau Sebatik
“Aksesibilitas dan persaingan pasar lintas negara memerlukan strategi yang kuat. Kami harap diawali dengan pemahaman yang mumpuni terkait keuangan pelaku usaha di wilayah ini mampu memanfaatkan potensi tersebut, meningkatkan produktivitas, dan memperluas pasar mereka, baik di tingkat lokal maupun internasional,” jelas Arief.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul 'PNM Lakukan Upaya Tingkatkan Pertumbuhan UMKM di Desa Nunukan Wilayah Perbatasan Malaysia'