Hal inilah yang jadi tanda tanya pihak keluarga karena kematian korban singkat dan janggal.
"Sementara itu ketika pihak keluarga menanyakan ke dokter, malah dokternya bilang dia belum sempat menangani korban."
Setibanya jenazah di rumah duka, pihak keluarga mau memandikan jenazah ternyata didapat sejumlah diduga lebam membiru di tubuh korban.
Lebam ini diduga akibat penganiayaan yang menyebabkan kematian.
"Lalu, yang lebih terlihat ketika dimandikan. Ketika dimandikan terlihat ada lubang mayat seperti bekas cekikan."
Thomy mengungkap pihak kursus dunia penerbangan tempat korban belajar tidak menjelaskan apapun.
Mereka cuma bilang Ade sakit, tanpa menjelaskan sakit apa.
Sedangkan keluarga, meyakini korban sehat jasmani.
Karena kejanggalan ini, keluarga membuat laporan Polisi supaya diselidiki.
Bahkan, keluarga meminta jenazah Ade yang sudah dimakamkan untuk diautopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian nya.
"Saya selaku kuasa hukum meminta diautopsi jenazah atau bongkar makam supaya bisa di otopsi dan mengetahui penyebab kematian korban. Saya juga sedang menunggu perkembangan dari Polda Sumut bagaimana nantinya."
Periksa 7 Saksi
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut memeriksa tujuh teman Ade Nurul Fadillah (19) calon pramugari tewas saat kursus di Sumatera Flight Education Center Medan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pemeriksaan dilakukan sejak pagi tadi secara bergantian.
Selain tujuh rekan korban, Polisi juga memeriksa sejumlah staf Sumatera Flight Education Center yang diduga mengetahui korban sebelum tewas.