TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Letusan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT pada Minggu (3/11/2024) malam menimbulkan luka mendalam bagi warga setempat.
Warga yang selamat tak kuasa menahan tangis dan kesedihan saat mengetahui ada sanak saudara yang meninggal dunia akibat tertimbun material gunung.
Baca juga: Cerita Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Ada Batu Besar Halangi Pintu
Warga Dulipali, Yeremias Dadu (34) pun meminta Presiden RI Prabowo Subianto datang melihat penderitaan korban yang saat ini sedang mengungsi ke tempat aman.
"Pemukiman porak-poranda, anak-anak tidak bisa sekolah, makan dan minum susah sekali. Kami mohon, datang lihat kami pak Presiden Prabowo," ungkapnya.
Baca juga: Identitas 9 Korban Tewas Gunung Lewotobi di Flores Timur Meletus Termasuk Anak-anak dan Biarawati
Menurut Hewen, rumah, fasilitas umum, dan kebun sudah rusak dihantam batu bercampur belerang. Banyak bocah dan kelompok rentan lainnya menyelamatkan diri hanya dengan pakaian di badan.
"Kami semua sangat butuh bantuan dan juga perhatian khusus dari Pemerintah, khususnya bapak Presiden," ungkapnya.
Di Desa Klatanlo, terdapat sembilan korban meninggal dunia. Proses evakuasi cukup sulit lantaran para korban terjebak reruntuhan tanah dan material gunung.
Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, juga berharap kehadiran Presiden Prabowo agar menyambangi korban terdampak di sejumlah desa.
"Mudah-mudahan bapak Presiden bersedia ke NTT untuk korban bencana. Kalau bapak Presiden berkesempatan hadir, tentunya akan menjadi kekuatan untuk warga dan kita semua yang tertimpa bencana," harapnya.
Petrus bersama aparat gabungan dari Polri, TNI, Tagana, dan BPBD masih melakukan identifikasi kerusakan rumah dan fasilitas umum.
14 Desa Terdampak
Sebelumnya, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT berada di Level IV atau status Awas.
Sesuai laporan dari Tim BPBD Flores Timur kepada BNPB Pusat, Senin, 4 November 2024 pagi menjelaskan, letusan gunung dipicu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada hari Senin, 4 November 2024, pukul 23:57 WITA. Tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 1450 detik, Pkl. 19.00 WITA.
Untuk lokasi yang terkena dampak yakni Kecamatan Wulanggitang ada 6 desa yakni Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang.
Kecamatan Ile Bura ada 4 desa yakni Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita.